Jemaah haji embarkasi ujung pandang (UPG) 03 tiba di Paviliun Bandara King Abdulaziz Jeddah. (Analisadaily/Kali H Harahap)
Analisadaily.com, Mekkah - Ada yang berbeda dari pemulangan jemaah haji embarkasi ujung pandang (UPG) 03, khsusnya jemaah dari Sulawesi Selatan, yang mengenakan pakaian nyentrik, baik laki-laki maupun perempuan. Pasalnya, ada yang memakai tujuh lapis baju hingga perhiasan emas.
Pakaian dan perhiasan ini mengundang perhatian, termasuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan pegawai Bandara Jeddah.
Seorang jemaah, Hasnah, (68), mengaku mengunakan baju sampai tujuh lapis pertama untuk mensiasati berat bagasi yang sudah over. Sedangkan yang memakai baju adat dan perhiasan emas hanya menandakan sudah berhaji.
"Kondisi ini sudah turun temurun bagi haji khsusnya dari daerah Makassar, disebut baju pengantin haji," ucap Hasnah.
"Nantinya, saat sampai di Debarkasi, keluarga menjemput dan mereka sangat bahagia melihat kita menggunakan pakaian adat ini, apalagi ditambah perhiasan emas," kata dia saat pemulangan, Rabu (5/7).
Petugas PPIH Arab Saudi, Rina Nurmalia, mengatakan setiap pemulangan jemaah UPG selalu demikian menggunakan pakaian adat, baju berlapis dan perhiasan emas.
"Memang rata-rata jemaah perempuan itu bajunya heboh. Selain baju pesta, ada semacam jubah, dan kerudung sama penutup kepala, dan bahkan banyak yang bajunya berlapis. Ini sebagai bertanda aja jemaah UPG," papar RIna.
(KAH/CSP)