Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara Dukung Kepolisian Berantas Begal

Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara Dukung Kepolisian Berantas Begal
Ilustrasi- Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Medan menangkap komplotan pelaku kejahatan, termasuk begal. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Pengurus Pusat (PP Gemasu) mendukung penuh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Panca Putra Simanjutak, memberantas kejahatan begal di provinsi ini.

"Apalagi, masyarakat sudah dihantui kejahatan tersebut sehingga tidak berani keluar malam karena begal yang tidak segan-segan melukai korbannya bahkan melakukan pembunuhan secara sadis," ujar Ketua Umum PP Gemasu, Fajri Hamonangan Harahap, menyoroti maraknya begal di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang, Kamis (6/7).

Menurutnya, masih segar dalam ingatan publik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan warga lainnya yang menjadi korban begal. Meskipun bisa diungkap oleh Polrestabes Medan, tetapi sudah memakan korban dan membuat citra Medan sebagai kota yang menyeramkan.

"Ini sangat merugikan Sumut, khususnya Kota Medan, karena, misalnya, para wisatawan akan berkurang datang ke Medan karena faktor keamanan," jelasnya.

Untuk mengatasi hal itu, kata dia, seluruh pemangku kepentingan baik Pemprovsu, DPRD Sumut, pemko, dan pemkab di provinsi ini, Poldasu dan Polrestabes serta Polresta, ulama, pendeta, tokoh agama lainnya serta kepala lingkungan harus saling mendukung dalam memberantas begal dengan mengawasi warganya.

Wasekjen PP Gemasu, Muhammad Fayiz Hamonangan Harahap, menyebutkan kejahatan begal harus diberantas dengan tegas.

"Kita dukung Kapolda Sumut dan jajaran untuk menyikat para begal yang telah membuat resah dan membuat masyarakat trauma karena pernah dibegal. Kami para mahasiswa juga takut pulang lama-lama dari kampus karena takut dibegal yang diduga banyak pemakai narkoba," ucapnya.

Menurutnya, kondisi Medan ini kontras dengan kota besar di luar negeri, seperti Singapura, yang masyarakatnya bisa tetap aman dan nyaman saat keluar malam karena tidak ada gang motor atau begal. Bahkan, di berbagai sudut kota dipasang kamera pengawas (CCTV) sehingga kejahatan bisa dikendalikan.

"Masyarakatnya juga mendukung, ini patut dicontoh untuk mengatasi begal ini," katanya.

Menurut Fayiz, untuk mengatasi kejahatan ini juga harus dilihat secara komprehensif, terutama aspek sosial. Pemerintah harus membuka lapangan kerja karena para pelaku begal banyak yang tidak punya pekerjaan dan terindikasi pemakai narkoba.

Penegakan hukum adalah domain Polri. Menurut penilaiannya, Kapolda Sumur dan Kapolrestabes Medan sudah bekerja maksimal dan sudah berhasil mengungkap pelaku pembunuhan termasuk yang menimpa mahasiswa UMSU dan itu patut diapresiasi.

"Tinggal aspek sosialnya yang harus dipikirkan agar orang tidak cenderung berbuat negatif seperti memakai dan menjual narkoba," tegasnya.

(GAS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi