BPJamsostek Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Galang - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek kembali menghadirkan sebuah gerakan sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru tanah air lewat launching maupun peluncuran kampanye Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) masuk desa secara serentak di seluruh Indonesia, Kamis (6/7) dimana Kantor Wilayah Sumbagut menunjuk Desa Kramat Gajah, di Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang sebagai Desa Percontohan.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu proses panjang dari tujuan BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat melindungi seluruh Pekerja baik Formal maupun Informal di seluruh Indonesia, dimana potensi pekerja terbesar merupakan pekerja informal di wilayah pedesaan yang notabene masih sangat minim akan pemahaman terhadap jaminan sosial.
Kepala Kantor Wilayah BPJamsostek Sumbagut, Henky Rhosidien bersama dengan jajaran didampingi Oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang Timur Tumanggor dan beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah melaunching secara resmi kampanye ini dengan mengangkat padi disertai dengan tampilan selayaknya Petani yang kemudian kegiatan ini juga dilaksanakan di 10 wilayah lainnya di seluruh Indonesia.
“Kami sangat mendukung penuh, program ini sangat baik, bahkan kami dari pemerintah daerah sudah menyadari pentingnya program ini sehingga kami telah memberikan perlindungan terhadap kurang lebih 12 ribu pekerja rentan atau informal untuk diikutsertakan dalam perlindungan jaminan sosial,” ungkap Timur.
BPJS Ketenagakerjaan saat ini sangat berkonsentrasi terhadap peningkatan kepesertaan pekerja Informal, dimana potensi terbesar terdapat pada ekosistem desa.
“Iurannya sangat murah cukup Rp 16.800 per bulan, maka kita sudah mendapatkan manfaat yang sebesar besarnya ketika terjadi risiko di dalam pekerjaan,” jelas henky dalam kegiatan yang juga diadakan dalam bentuk Talkshow.
Kegiatan launching Kerja Keras Bebas Cemas Masuk Desa BPJS Ketenagakerjaan dihadiri oleh ratusan masyarakat yang berasal dari beberapa kalangan, termasuk di dalamnya terdapat petani, tukang ojek, pedagang kaki lima dan lain-lain.
“Masyarakat d isini antusias saat kita undang dalam kegiatan ini, karna sebelumnya di desa kami ini sudah ada yang pernah menerima manfaat BPJS, jadi berita sudah sampai dari mulut ke mulut sehingga mereka ingin tahu dan berbondong-bondong datang,” jelas Sugiaman, Kepala Desa Kramat Gajah.
Iuran Program BPJS Ketenagakerjaan terbilang cukup ringan dimana dengan 16.800 para pekerja sudah mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja(JKK) dan Jaminan Kematian (JKm) dengan nilai santunan sampai dengan Rp 42 juta pada kasus meninggal biasa.
“Kami sangat tertarik, programnya bagus, dan saya punya keluarga yang sudah merasakan manfaatnya,” ungkap Heriyanto, seorang undangan kegiatan.
Tak hanya iuran yang sangat minim, BPJamsostek juga memberikan pilihan terhadap kanal pendaftaran maupun pembayaran yang mudah dijangkau oleh pesertanya, serta pemanfaatan layanan JMO sebagai platform penyedia informasi secara resmi.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan peninjauan terhadap sawah yang menjadi penghasilan sebagaian besar masyarakat Desa Kramat Gajah, dan juga beberapa undian lucky draw.
Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, Henky, menyampaikan harapan yang begitu besar terhadap kegiatan ini.
“Kami punya harapan besar hari ini melalui desa ini, kami berharap seluruh pekerja di desa ini dapat terdaftar ke dalam program BPJamsostek, agar bisa bekerja lebih baik tanpa harus cemas akan risiko-risikonya. Komitmen kami tak hanya sebatas desa ini saja, melainkan desa desa lain di wilayah kerja kami, semua pekerjanya terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan,” pungkas Henky.
(JW/RZD)