Kegiatan yang dinamakan Gebyar 1 Muharam 1445 Hijriah ini diadakan sejak tanggal 16-18 Juli 2023 dan berlangsung meriah. Lebih dari 100-an orang hadir menyaksikan acara tersebur.

Mewakili Panitia, Zahedi mengatakan, kegiatan Gebyar 1 Muharam 1445 Hijriaj diadakan sejak tanggal 16 dan puncaknya 18 Juli 2023.

“Ada banyak kegiatan yang diadakan, seperti perlombaan yang diikuti sebanyak 36 peserta,” ujarnya, Jumat (21/7).

Didi sapaan akrabnya menuturkan, ada 3 jenis lomba yang diadakan, yaitu lomba azan, pembacaan surah pendek, dan peragaan busana busana Muslim untuk anak dan remaja putra/putri.

“Tujuannya, memupuk rasa percaya diri, membiasakan memakai pakaian Muslim, berkreasi dalam keseharian dalam budaya Islami, hijrah (pindah) dari kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik, pemanfaatan teknologi bukan dimanfaatkan,” tuturnya.

Tokoh masyarakat, Suparmo, berharap masyarakat Lingkungan V, Gang Rukun Bersama, dapat terus menjaga tali persaudaraan dan kekeluargaan yang sudah terjaga selama ini.

“Sebagai orang yang paling tua, bangga masyarakat Lingkungan V Gang Rukun Bersama dapat secara konsisten menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif dengan cara swadaya dan gotong royong,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat untuk terus menjaga keamanan, tali silaturahmi, kebersihan lingkungan yang sudah terjalin selama ini.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan budaya gotong royong untuk menjaga kebersihan,” katanya.

Mewakili Kelurahan yang juga Kepling Lingkungan V, Mimi Sarumaha, berterima kasih dan bangga dengan masyarakat Lingkungan V dapat menyelenggarakan kegiatan atau acara ini.

“Untuk kegiatan selanjutnya agar dapat berkoordinasi dengan pihak Lingkungan atau Kelurahan Pasar Merah Timur, misalnya terkait dukungan kegiatan,” tuturnya.

Ustaz Fahmi, S. Ag, M. Ag, mengatakan, tingginya animo atau frekuensi semangat umat Muslim dalam menyelenggarakan kegiatan 1 Muharam 1445 Hijriah.

“Ini merupakan indikasi kebangkitan umat Muslim akibat Covid-19,” terangnya.

Ia mengatakan, degradasi identitas Islam di era modernisasi, umat Muslim terkalahkan oleh arus modernisasi yang melanda saat ini.

“Optimisme dalam menghadapi kehidupan saat ini. Tahun baru Hijriah sebagai bentuk kasih sayang Tuhan terhadap hambanya,” katanya.

(REL/RZD)