Media briefing PT Pelni di Medan (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Penyesuaian tarif kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang berlaku mulai 1 Juli 2023 diyakini tidak memengaruhi jumlah penumpang dengan berbagai tujuan.
Kepala Cabang (Kacab) PT Pelni Medan, Biwa Abi Laksana mengatakan, saat ini jumlah penumpang rata-rata dalam seminggu mencapai 2.600 jiwa dengan kapasitas 2.607 seat. 75 persen diantaranya penumpang Medan-Batam dan Batam-Medan.
"Kita sudah sosialisasikan penyesuaian tarif ini jauh sebelum 1 Juli 2023. Saat penyesuaian tarif, calon penumpung tidak lagi kaget. Penyesuaian tarif seiring dengan perbaikan pelayanan secara bertahap," kata Biwa, Jumat (21/7).
PT Pelni menyesuaikan harga tiket kapal sesuai regulasi atau peraturan baru berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 7 dan Nomor 8 Tahun 2023 perihal Tarif Penumpang dan uang Tambang Barang Angkutan Perintis dan Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Dalam Negeri Kelas Ekonomi.
Biwa mengatakan, persentase penyesuian tarif hingga 23 persen dari penyesuaian tarif sebelumnya di tahun 2016. Jumlah calon penumpang belum ada perubahan, pihaknya berharap ada penambahan trayek perjalanan dari Medan-Batam dan Batam-Medan 2 kali seminggu.
"Target penumpang per bulan 7.500 hingga 8.000 jiwa untuk seluruh trayek. Medan-Batam dan Batam-Medan sangat tinggi. Saat ini kita sedang proses input ke kantor pusat dalam pengajuan penambahan kapal," ujarnya.
Volume Kedatangan Perlu Ditambah
VP Usaha Penumpang Non-Komersial PT Pelni, Presda Simangasing menuturkan, penumpang Batam-Medan dan sebaliknya cukup tinggi karena memasok kebutuhan bahan pokok. Volume kedatangan kapal perlu ditambah agar pertumbuhan calon penumpang tetap berjalan.
"Penumpang tidak putus-putus, selain pelayanan di dalam kapal sudah semakin baik juga karena faktor harga tiket pesawat cukup tinggi. Kalau kapal bisa masuk dua kali dalam seminggu, pemberangkatan dapat lebih lancar lagi," tuturnya.
"Proses pengadaan kapal sudah lama, bahkan ada yang berusia 40 tahun. Memang perlu penambahan kapal," tambahnya.
Pelayaran Telah Terbuka
Kabid Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Marganda Lamhot Asi Sihite mengungkapkan, pasca berakhirnya pandemi Covid-19, pelayaran telah terbuka.
"Jadi diharapkan ada penambahan kapal untuk pemberangkatan dua kali seminggu. Karena kapal dari Medan hanya KM Kelud. Calo tiket sudah tidak ada, karena tiket sudah bisa dibeli secara online," ucapnya.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan OP (Otoritas Pelabuhan) Utama Belawan, Didi Supriyadi menjelaskan, dalam penerapan penyesuaian tarif kapal sudah melewati berbagai tahapan, yakni dengan terlebih dahulu melakukan peningkatan pelayanan.
"Kami mendukung apa yang dilakukan PT Pelni untuk mau menambah armada, pelayanan dan sebagainya," tandasnya.
(RZD/RZD)