Kunjungan tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Tebingtinggi, Muhammad Azwar, Ketua Komisi I Mengatur Naibaho, anggota Komisi I, Jonner Sitinjak, Muhammad Erwin Harahap, Fahmi Tanjung. Kehadiran anggota DPRD, diterima Kadis Dukcapil, Muhammad Fachrie, didampingi Sekretaris dan pegawainya.

Saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler, Muhammad Fachrie, mengatakan, pihaknya menerima kunjungan Komisi I DPRD Tebingtinggi terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri 1 Tebingtinggi dari jalur zonasi.

"Sebanyak 225 orang PPDB jalur zonasi SMA Negeri 1 yang dipertanyakan Komisi I, karena diduga tidak sesuai dengan domisili,"ungkap Fachrie.

Dari hasil pengecekan, ditemukan ada siswa yang tidak berdomisili di Tebingtinggi, khususnya di Kecamatan Rambutan. "Hasil pengecekan, ada yang unik dan mengherankan. Sebanyak 9 orang, tidak diketahui domisilinya atau sama sekali tidak terdaftar di database,"jelas Fachrie.

Diuraikannya, dari 225 orang yang diperiksa. Sebanyak 36 orang berdomisili di luar Kota Tebingtinggi, 50 orang di luar Kecamatan Rambutan, 11 orang dari kelurahan di Kecamatan Rambutan. Tapi, jaraknya jauh dari lokasi SMA Negeri 1.

"Hanya 119 orang, dianggap sesuai jarak yang ditentukan oleh sistem zonasi,"kata Fachrie.

Terkait adanya dugaan pemalsuan data (KK). Muhammad Fachrie, dengan tegas mengatakan tidak bisa memastikan hal tersebut. Karena, yang dilakukan pengecekan berdasarkan data PPDB.

"Kita tadi hanya mengecek berdasarkan data dari sistem, tidak ada salinan (fotocopy) KK yang diserahkan DPRD. Untuk lebih jelasnya, langsung ke SMA Negeri 1," tuturnya.

(CHA/CSP)