Polda Sumut Damaikan Dua Keluarga Bertikai di Nias Lewat Restoratif Justice

Polda Sumut Damaikan Dua Keluarga Bertikai di Nias Lewat Restoratif Justice
Polda Sumut Damaikan Dua Keluarga Bertikai di Nias Lewat Restoratif Justice (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Nias - Dua keluarga yang sempat bertikai dan saling lapor polisi di Jalan Pelita, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, sepakat berdamai.

Keluarga Samahati Harefa dan keluarga Agustinus Saroziduhu sepakat damai melalui keadilan restoratif disaksikan polisi, pendeta, camat, dan kepala kampung.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, perdamaian terjadi usai keluarga Agustinus Saroziduhu disanksi hukum adat dan harus memberikan sejumlah ekor babi kepada keluarga Samahati.

"Terkait dengan perbuatan saudara Agustinus terhadap Samahati, kemudian dilakukan hukuman adat, yaitu saudara Agustinus menggantikan dengan babi. Ada beberapa disepakati babinya di sana. Alhamdulillah sudah diterima," kata Agung, Rabu (26/7).

Kemudian, Samahati yang luka-luka akibat dikeroyok sudah diobati. Menurut Agung, dalam keadilan restorasi, kedua pihak yang dirugikan harus sama-sama mendapatkan keadilan baik perobatan dan ganti rugi lainnya.

Sehingga perdamaian ini sudah sesuai prosedur dengan restorative justice yang diatur melalui peraturan Polri Nomor 8 tahun 2021 tentang penanganan tindak pidana berdasarkan keadilan restoratif.

"Sudah terpenuhi unsur-unsurnya atau syarat-syaratnya dimana dalam RJ ini kedua belah pihak sudah mengambil langkah-langkah penyelesaian dan kemudian terkait permasalahan sudah terpenuhi," jelasnya.

Perkelahian dan pengeroyokan ini terjadi sekitar April 2023, saat keluarga Samahati hendak mengadakan acara pernikahan putranya. Kemudian, ketika anak Agustinus hendak memarkir mobilnya ditegur Samahati karena dianggap berisik.

Keduanya ceckok dan saling serang hingga ada yang terluka. Setelah peristiwa ini, kedua belah pihak saling melapor ke polisi sebagai korban penganiayaan. Seiring berjalannya waktu dan hasil penyelidikan, mereka sama-sama ditetapkan sebagai tersangka karena seluruh unsur pidananya ditemukan.

"Penyelidikannya memang harus dipanggil kedua belah pihak dimintai keterangan karena mereka melaporkan dan saling melapor," tandasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi