Rakerda PD Al Washliyah Paluta Sukses, Fokus Kembangkan Jaringan ke Tingkat Ranting (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Gunungtua - Ketua Pengurus Wilayah (PW) Al Jamiyatul Washliyah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Dedi Iskandar Batubara membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pengurus Daerah (PD) Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta).
Rakerda yang berlangsung Jumat (28/7) di Aula serbaguna tersebut dihadiri Kakankemenag Paluta, serta para ulama dan penceramah (Dai) dari berbagai wilayah di Kabupaten Paluta, serta para pengurus dan Ortom Al Washliyah yang hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan umat Islam.
Ketua PW Al Washliyah Sumut, Dedi Iskandar, memberikan apresiasi dan penghargaan atas terlaksananya Rakerda tersebut, serta menaruh harapan kepada pengurus untuk fokus pada pengembangan jaringan organisasi sampai ke tingkat ranting.
“Dalam Rakerda ini, evaluasi program yang sudah berjalan, yang sangat sulit dilakukan, ditepikan dulu, fokus pada hal-hal yang perlu dimaksimalkan, lakukan perencanaan kerja setahun ke depan, fokus pada pengembangan jaringan organisasi sampai ke tingkat ranting,” kata Dedi, ditulis Minggu (30/7).
Dedi juga berpesan agar rapat kerja tersebut harus merumuskan langkah-langka yang dikerjakan dan memiliki tolak ukur dari apa yang dikerjakan, sehingga bisa lebih bersemangat lagi dalam dakwah dan pengembangan organisasi di Paluta.
“Harus ada tolak ukur dari apa yang kita kerjakan, sehingga kita bisa lebih bersemangat lagi dalam dakwah dan pengembangan organisasi ini,” tegasnya.
Ketua PD Al Washliyah Paluta, Andi Suwandani Harahap, dalam sambutannya, menyebut, rapat kerja bertujuan agar bagaimana program-program ke depan bisa lebih efektif, kinerja bisa terukur dan kemudian program-programnya bisa dirasakan masyarakat serta seluruh komponen yang berkaitan dengan keagamaan, juga hal-hal lain.
Andi menambahkan, warga Al Washliyah harus terus hadir dalam dakwah di tengah-tengah masyarakat, seperti pemakaian atribut organisasi di kegiatan-kegiatan di masyarakat, pengajian dan belajar Alquran di rumah-rumah serta organisasi otonom melakukan bagiannya masing-masing, seperti mendidik anak usia dini.
“Sering sekali kita punya mimpi atau cita-cita besar, tapi jadinya tidak terwujud karena terkendala kemampuan, padahal banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk terus hadir dalam dakwah ini,” pesan Andi.
(ONG/RZD)