Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama konferensi pers setelah KTT Rusia-Afrika di Saint Petersburg, Rusia, 29 Juli 2023. (Reuters/Sergei Bobylyov/TASS Host Photo Agency)
Analisadaily.com, Saint Petersburg - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan inisiatif Afrika dapat menjadi dasar perdamaian di Ukraina tetapi serangan Ukraina membuatnya sulit untuk diwujudkan.
Dia berbicara pada konferensi pers setelah bertemu para pemimpin Afrika di St Petersburg dan mendengar seruan mereka agar Moskow melanjutkan rencana mereka.
"Ada ketentuan dari inisiatif perdamaian ini yang sedang dilaksanakan. Tapi ada hal-hal yang sulit atau tidak mungkin diterapkan," kata Putin dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Minggu (30/7).
Reuters melaporkan pada bulan Juni, mediasi Afrika dalam konflik tersebut dapat dimulai dengan langkah-langkah membangun kepercayaan yang diikuti dengan penghentian perjanjian permusuhan disertai dengan negosiasi antara Rusia dan Barat.
Putin mengatakan bahwa salah satu poin inisiatif itu adalah gencatan senjata.
"Tetapi tentara Ukraina menyerang, mereka menyerang, mereka menerapkan operasi ofensif strategis skala besar. Kami tidak dapat menghentikan tembakan ketika kami diserang," tuturnya.
Mengenai pertanyaan memulai pembicaraan damai.
"Kami tidak menolak mereka. Agar proses ini dapat dimulai, perlu ada kesepakatan di kedua sisi," kata Putin.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah menolak gagasan gencatan senjata sekarang yang akan membuat Rusia mengendalikan hampir seperlima negaranya dan memberi pasukannya waktu untuk berkumpul kembali setelah perang selama 17 bulan.
(CSP)