Anggota Komisi VII DPR RI, Hendrik Sitompul, bersama Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga, Arya Suprihadi, dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Freddy Anwar, sidak LPG 3 kg (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama pihak Pertamina melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah agen dan pangkalan LPG di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Sidak dailakukan Anggota Komisi VII DPR RI, Hendrik Sitompul, bersama Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga, Arya Suprihadi, dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Freddy Anwar.
Hal itu dilakukan pada Minggu (30/7), untuk memastikan penguatan stok LPG 3 kg yang sedang berjalan dapat baik dan lancar.
Hendrik Sitompul menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Patra Niaga karena telah melakukan berbagai tindakan untuk memastikan kehandalan suplai LPG 3 kg bagi masyarakat.
Hendrik memastikan saat ini stok dan distribusi LPG 3 kg dalam kondisi aman. “Saya mengapresiasi gerakan dan tindakan yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk memastikan ketersedian LPG 3 kg di masyarakat,” kata Hendrik saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan LPG 3 kg.
Ia berharap komunikasi antara Pertamina Patra Niaga dengan agen, pangkalan dan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) lebih ditingkatkan. Hendrik juga menegaskan, produk LPG 3 kg hanya untuk masyarakat kurang mampu. Diimbau agar masyarakat untuk tidak panic buying sebab stok LPG aman dan masyarakat mampu untuk tidak menggunakan LPG 3 kg subsidi.
"LPG 3 kg ini untuk masyarakat yang tidak mampu, kami berharap teman-teman Pertamina, agen, pangkalan, masyarakat sama-sama kita melakukan pengawasan penyaluran LPG 3 kg ini dan apabila menemukan penyelewengan segera lakukan tindakan dan melapor kepada aparat penegak hukum," jelasnya.
Hendrik menegaskan bahwa Agen dan Pangkalan LPG adalah garda terdepan dalam proses distribusi LPG kepada masyarakat. “Saya minta benar-benar diawasi penyaluran barang subsidi ini, karena yang tahu kondisi sehari-hari adalah para pangkalan. Ikuti aturannya dan turut mengedukasi masyarakat juga terkait masyarakat yang berhak membeli LPG 3 Kg,” tukas Hendrik.
Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga, Arya Suprihadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan stok dan distribusi LPG 3 kg pada 29-30 Juli, di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan mulai dari pangkalan, agen termasuk juga SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Elpiji). "Pasokan LPG 3 kg dalam kondisi aman, tersedia dan tidak terjadi antrean," kata Arya.
Ia menjelaskan, peninjauan ini dilakukan untuk memonitor ketersediaan LPG subsidi langsung di lapangan dan memastikan adanya tambahan penguatan pasokan LPG 3 kg bagi masyarakat. "Penguatan stock terus kita lakukan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa LPG 3 kg tersedia dengan baik. Tentu ke depan, kami terus memonitor dan memantau kondisi yang terjadi. Pertamina selalu memastikan bahwa stok LPG ini tersedia," ucapnya.
Arya juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota Komisi VII DPR RI, Hendrik Sitompul dan stakeholder lain yang terus bersinergi bersama Pertamina Patra Niaga untuk memastikan bahwa ketersediaan LPG subsidi 3 kg aman.
"Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Hendrik yang telah turun tangan langsung memantau kondisi ketersedian LPG. Khususnya kepada masyarakat apabila ada kekurangan atau menemukan penyelewengan dapat disampaikan kepada kami melalui Pertamina Call Center di 135 yang senantiasa 24 jam langsung menerima masukan dari masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemilik Pangkalan di Jalan Batang Kuis, Sri Atun menambahkan, stok elpiji 3 kg normal dan tersedia. Ia menjual elpiji 3 kg dengan harga Rp16 ribu per tabung. "Stok LPG normal, saya jual elpiji 3 kg itu Rp16 ribu per tabung. LPG ini biasanya saya jual kepada warga sekitar," kata Sri.
(REL/RZD)