Analisadaily.com, Jakarta - Tuvalu, negara kecil yang paling jarang dikunjungi dunia ini akan hilang lebih cepat. Boleh jadi wisatawan tidak akan pernah bisa lagi berkunjung ke sana.
Melansir dari detikcom yang mengutip Travel Times, Selasa (1/8/2023), Tuvalu adalah negara pulau yang berada di tengah-barat Samudra Pasifik dan terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia. Pulau ini terletak di terumbu karang berbentuk cincin yang mengelilingi laguna, dengan pulau-pulau di sepanjang tepinya.
Negara terkecil di dunia ini hanya memiliki populasi 12 ribu jiwa dan memiliki mata uang sendiri. Tuvalu dikenal sebagai tempat yang tenang, dengan penduduk yang menyusuri jalan pulau dengan sepeda motor, menggoreng ikan, tidur siang di tempat tidur gantung, atau menikmati api unggun pantai di malam hari
Setiap tahunnya, Tuvalu menerima lebih dari dua ribu turis. Negara kecil ini hanya memiliki satu bandara internasional yang dibangun oleh Angkatan Laut Amerika Serikat selama Perang Dunia II, pada tahun 1943. Serta saat ini hanya digunakan oleh Fiji Airways saja.
Namun, oasis yang indah ini terancam hilang untuk selama-lamanya. Selain sulitnya akses, Tuvalu termasuk dalam daftar pulau yang kemungkinan besar akan hilang ke laut dalam waktu dekat karena naiknya permukaan air laut. Sesuai laporan, dua dari sembilan pulau Tuvalu sudah hampir ditelan oleh kenaikan laut dan erosi pantai. Dan menurut laporan, pasang naik sekitar 3,9 milimeter per tahun.
Penduduk setempat mengatakan bahwa selama badai, ombak menghantam pulau dari timur dan barat, sehingga 'menelan' negara tersebut. Meskipun seluruh negara adalah atol karang, bentangan tanah yang dapat dihuni maksimal hanya 2 m di atas permukaan laut.