Orang-orang berjalan melewati air mancur di Seoul, Korea Selatan, 1 Agustus 2023. Peringatan gelombang panas dikeluarkan di Seoul saat suhu melonjak di atas 35 derajat Celcius. (AP/Ahn Young-joon)
Analisadaily.com, Seoul - Korea Selatan menaikkan peringatan cuaca panas ke level tertinggi, pertama kali dalam empat tahun, saat beberapa bagian negara terpanggang dalam suhu lebih dari 38 derajat Celcius.
Panas terik diperkirakan telah menewaskan 23 orang di seluruh negeri, lebih dari tiga kali lipat rekor tujuh selama periode yang sama tahun lalu, media lokal melaporkan mengutip otoritas pemadam kebakaran.
"Suhu resmi, diukur di kota Yeoju, selatan Seoul, mencapai 38,4 derajat Celcius pada Selasa," kata Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Rabu (2/8).
Korea Selatan menaikkan tingkat peringatan panas dalam sistem empat tingkatnya ke level tertinggi pada pukul 18:00 pada hari Selasa, pertama kali sejak 2019.
Peringatan "serius" tertinggi dikeluarkan ketika suhu diperkirakan mencapai 35 derajat Celcius atau lebih tinggi di setidaknya 40 persen dari 180 wilayah negara selama tiga hari atau lebih. Itu juga dapat dikeluarkan ketika suhu yang terlihat cenderung 38 derajat Celcius atau lebih tinggi selama tiga hari atau lebih di 10 persen negara.
Suhu harian tertinggi pada Rabu diperkirakan mencapai 35 derajat Celcius di ibu kota Seoul, kata badan cuaca.
Pemerintah memperkirakan suhu tinggi akan bertahan dengan kelembapan yang menekan untuk beberapa hari mendatang, dengan suhu tampaknya berkisar sekitar 35 derajat Celcius di sebagian besar negara.
Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Selasa mendesak para pejabat untuk meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah korban lebih lanjut, terutama bagi orang yang bekerja di luar ruangan, warga lanjut usia dan mereka yang tinggal di rumah darurat tanpa sistem pendingin udara yang memadai.
Di dekat kantor Yoon pada hari Rabu, pekerja konstruksi mengadakan konferensi pers dan menyerukan tindakan pencegahan yang konkret.
"Di bawah kondisi saat ini, kematian panas pekerja konstruksi adalah 'kematian yang diperkirakan'," kata Konfederasi Serikat Pekerja Korea dalam sebuah pernyataan.
Meningkatnya frekuensi dan intensitas cuaca buruk adalah gejala perubahan iklim global yang didorong oleh manusia, kata para ahli di lapangan, dengan gelombang panas di sebagian besar dunia diperkirakan akan bertahan hingga Agustus.
Korea Utara juga berjuang melawan gelombang panas yang tak henti-hentinya dengan suhu harian tertinggi yang diperkirakan berkisar antara 35 derajat Celcius hingga 37 derajat Celcius pada hari Kamis, lapor media pemerintah.
(CSP)