
Analisadaily.com, Medan- Mahasiswa asal Kota Medan yang saat ini menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Aceh yang bernama M. Ghopar Azizi Nasution ikut berpartisipasi pada Forum Internasional yang diselenggarakan oleh Best Diplomats di Kuala Lumpur, Malaysia pada 13-16 Juli 2023 lalu.
Best Diplomats adalah Organisasi Internasional berbasis di New York yang berfokus pada pelatihan untuk menciptakan diplomat-diplomat terbaik di masa depan melalui United Nations Simulation.
Best Diplomats merupakan platform bagi banyak orang dari berbagai negara dengan bertukar pikiran dan ide untuk menyelesaikan masalah global yang sedang terjadi yang diharapkan para delegasi dapat menguasai cara berdiplomasi dan berpikir kritis agar dapat menjadi diplomat yang baik.
Best Diplomats yang diadakan selama 4 (empat) hari di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia secara resmi dibuka oleh perwakilan Kementerian Belia dan Sukan Malaysia, para perwakilan Duta Besar, dan perwakilan organisasi-organisasi yang ada di Malaysia.
Para peserta acara ini terdiri dari lebih dari 50 negara diantaranya India, Pakistan, Filipina, Palestina, Uzbekistan, Afrika Selatan, Kenya, Indonesia, Maroko, Nigeria, Lebanon, Bangladesh, Nepal, Suriah dan lain-lain. Tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Strengthening International Cooperation to Combat Online Exploitation and Protect Children’s Right in the Digital Age”.
Sesuai dengan tema, permasalahan yang dibahas adalah ekploitasi secara daring dan perlindungan hak anak pada era digital. M. Ghopar Azizi Nasution selaku Representative of Indonesia memaparkan beberapa opsi dalam menangani permasalahan tersebut seperti meningkatkan kewaspadaan para orangtua atau pun pengasuh anak dengan melakukan kampanye cara-cara pencegahan tindak pidana kekerasan yang dilakukan secara daring dan memperkuat sinergi dengan penyedia platform daring untuk memperkuat keamanan sistem dengan adanya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menggunakan aplikasi berbasis daring.
M. Ghopar Azizi Nasution juga menjelaskan langkah-langkah yang telah dibuat oleh Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi permasalahan tersebut yaitu memperkuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia serta disahkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, namun menurutnya hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia tidaklah cukup untuk mencegah permasalahan tersebut karena masalah tersebut adalah masalah global yang membutuhkan sinergitas antar negara di seluruh penjuru dunia.
“Dengan mengikuti acara Best Diplomats, saya mempelajari banyak hal dan dapat berkomunikasi ataupun membangun hubungan dengan banyak orang dari berbagai negara serta melatih softskill saya seperti Public Speaking dan Critical Thinking, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga saya, Fakultas Hukum USK dan ALSA LC USK yang sudah mendukung saya dalam mengikuti acara ini,” ujarnya, Sabtu (6/8).
Di akhir acara, M. Ghopar Azizi Nasution juga memperkenalkan budaya Indonesia dengan mempertunjukkan Tari Tradisional Batak dan menggunakan pakaian adat batak sebagai bentuk perkenalan budaya Indonesia kepada para delegasi dari banyak negara.