Penggunaan Gadget Berlebih Lahirkan Generasi 'Cacat'

Penggunaan Gadget Berlebih Lahirkan Generasi 'Cacat'
Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya selaku inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Penggunaan gadget seperti smartphone yang berlebih dinilai sebagai ancaman yang dapat merusak generasi muda akan datang. Penggunaan gadget dalam jangka waktu lama, dan terus dilakukan akan mengakibatkan kerusakan pada tulang belakang leher.

Hal itu disampaikan Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya selaku inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) dalam seminar yang berlangsung di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Broadcasting Bina Creative (BBC) Medan.

Di hadapan puluhan siwa kelas X BBC, Prof Ridha menyatakan pada 10 tahun ke depan tak menutup kemungkinan negeri ini akan melahirkan generasi muda cacat dari dampak penggunaan gadget yang berlebih.

"Generasi muda sebagai bonus demografi diharapkan melahirkan generasi emas, tapi dengan penggunaan gadget berlebih justru menjadi bencana demografi," tuturnya, Kamis (10/8).

Hal inilah menjadi alasan bagi Prof Ridha untuk menghadirkan Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI).

"Ada fenomena di akhir 2022, banyak anak-anak SMP dan SMA mulai merasakaan penyakit yang lazimnya dirasakan orang tua 50-60, seperti saraf kejepit, leher sakit, pusing, tangan kesemutan, pegel, dan pundak berat," ucapnya.

"Jika itu dirasakan orangtua itu biasa, tapi dirasakan anak muda ini bahaya, gejala awal tadi akan menjadi sangat mengerikan, kelumpuhan tangan dan kaki, seksualitas hilang, dan lainnya. Tidak ada obat menyembuhkan dan tidak ada operasi yang berhasil," sambung Prof Ridha.

Prof Ridha menyampaikan, tak hanya melahirkan generasi cacat fisik akibat penggunaan gadget berlebih, melainkan akan melahirkan useless generation atau generasi tak berguna.

Untuk itu Prof Ridha mengingatkan kepada para siswa untuk berfikir bagaimana menjadi generasi yang berhasil. Prof Ridha pun menyampaikan beberapa pencegahan agar generasi muda terkhusus siswa bisa selamat dari ancaman tersebut.

"Yakni dengan disiplin penggunaan gadget. Mau berhasil itu kesungguhan adik sendiri dan izin Allah. Gunakanlah pada saat perlu (2 jam per hari). Jika kerja menggunakan hp, pindahkan data ke personal computer (PC), tablet ataupun laptop dan layarnya ratakan dengan wajah. Pastikan satu jam sekali break time," ungkapnya.

Sebelum menutup materinya, Prof Ridha juga memberikan pesan moril kepada siswa.

"Sebobrok apapun kita hari ini tidak menentukan masa depan kita. Jangan putus asa tentang masa depan. Kalau adik sendiri putus asa siapa lagi yang bakal membantu adik berhasil bersiaplah menjadi berhasil. Karena keberhasilan tidak datang kepada orang yang tidak siap," tambahnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi