Para pengelola Bank Sampah se-Sumatera Utara menggelar kegiatan Temu Wicara dan Field Trip (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Para pengelola Bank Sampah se-Sumatera Utara menggelar kegiatan Temu Wicara dan Field Trip dari Selasa (8/8) dan Rabu (9/8). Kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi, yakni di Perusahaan pengolahan plastik, kampung Outbound dan Sekretariat Ikatan Alumni Kehutanan USU (IKAHUTUSU).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri puluhan peserta dari berbagai Bank Sampah yang telah berdiri di sejumlah daerah di Sumatera Utara.
Hari pertama digelar diawali dengan Field Trip ke perusahaan pengolahan sampah untuk melihat proses produksi daur ulang sampah Stereofoam. Berlanjut mengunjungi pengusaha pencacah plastik di kawasan Helvetia dan disambung dengan diskusi di Kampung Outbound.
Dalam diskusi itu ada tiga item penting, yakni membentuk komunitas bank sampah Sumatera Utara, mengedepankan visi perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah melalui program bank sampah dan menetapkan kepengurusan Komunitas Bank Sampah Sumatera Utara.
Hasil kesepakatan ini melahirkan kepengurusan baru yang dikomandoi oleh Armawati Chaniago dari Bank Sampah Sicanang, Damai Mendrofa dari Bank Sampah Yamantab dan R. Mawarni Putri dari Rumah Mawar Indonesia.
"Kegiatan ini akan terus menguatkan kelembagaan dan aturan aturan internal lainnya di Komunitas bank sampah," kata Ketua Komunitas Bank sampah Sumatera Utara Armawati Chaniago, Kamis (10/9).
Selain membentuk kepengurusan tersebut, ada 6 poin rekomendasi yang mereka hasilkan di antaranya, memohon dukungan dan mendorong Pemda di Sumatera Utara untuk kemudahan pengurusan legalitas di semua tingkatan pimpinan wilayah untuk pendirian dan penguatan bank sampah, memohon dukungan untuk mendorong kemudahan pengurusan perizinan lingkungan untuk operasional bank sampah, memohon dukungan dan fasilitasi mewujudkan recycle bussines unit mandiri hasil produk pengumpulan sampah di bank sampah sebagai jaminan sirkular ekonomi dari sektor daerah dan pihak swasta.
Memohon menjembatani dan mempermudah kemitraan bank sampah dengan pemda dan swasta, memohon dan mendorong regulasi daerah untuk penyediaan insentif pengelolaan dan pemanfaatan sampah bagi kelompok bank sampah dan meminta dukungan untuk mendorong pemda mengalokasikan fasilitas dan penguatan kapasitas pengelola bank sampah.
"Kita serahkan secara resmi dengan berita acara dan dibubuhi tandatangan tidak saja dari anggota komunitas yang hadir, tapi juga ditandatangani oleh kedua tokoh politik yang hadir. Harapannya, apa yang kita sampaikan dapat difasilitasi dan diakomodir para wakil rakyat tersebut," ucap R. Mawarni Putri yang merupakan salah satu aktivis perempuan di komunitas bank sampah.
Hasil kesepakatan dan rekomendasi tersebut pun akhirnya disampaikan secara resmi kepada Anggota DPR RI Komisi IV Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara Baskami Ginting, disela temu wicara yang dilaksanakan di sekretariat Ikatan Alumni Kehutanan USU.
Baskami Ginting mengaku mengapresiasi berlangsungnya pertemuan tersebut. Ia juga menyebutkan akan meneruskan aspirasi Komunitas kepada pihak atau instansi terkait.
"Saya selaku ketua DPRD Sumut mengapresiasi kegiatan Temu Wicara ini dan akan mengawal aspirasi Komunitas bank sampah kepada pihak atau instansi terkait karena komunitas bank sampah ini merupakan garda terdepan dalam penyelamatan bumi kita" ungkapnya.
Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat selaku anggota DPR-RI komisi IV menjelaskan saat ini Indonesia saat ini berada dalam status darurat sampah.
"Jika dikumpulkan sampah di Indonesia melebihi tingginya candi Borobudur," jelas politisi PDI Perjuangan itu
Karena itu, Djarot turut mengaku mengapresiasi semangat yang dihadirkan oleh Komunitas dalam pertemuan ini, yakni visi perubahan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah.
Ia juga menyebut akan mendukung penuh agenda-agenda yang dijalankan oleh Komunitas Bank Sampah Sumatera Utara, sepanjang menjalankan pengelolaan secara berintegritas dan berkelanjutan.
"Saya juga akan dorong pemerintah daerah untuk menegakkan aturan Perda tentang sampah. Namun saya juga meminta, agar ada semacam kawasan percontohan yang bisa dijadikan role model dan bisa diadopsi ke daerah-daerah lain," ujanya.
Yudha Lesmana Pohan selaku ketua Ikatan Alumni Kehutanan USU (IKAHUT USU) menyampaikan bahwa mereka siap berkolaborasi dengan komunitas Bank Sampah dan stakeholder lainnya dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Sekretariat IKAHUT USU ini merupakan satu-satunya Ikatan Alumni USU yang keberadaan sekretariatnya di luar kampus, sehingga dapat menjadi ruang diskusi dari berbagai stakeholder seperti yang kita laksanakan ini. Jadi, kepada komunitas bank sampah yang merupakan aktivis peduli lingkungan jangan segan-segan memanfaatkan sekretariat ini," katanya.
(JW/CSP)