Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Batubara

Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka, Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Batubara
Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Batubara - Pemerintah berencana menerapkan Kurikulum Merdeka serentak pada tahun 2024. Hal ini menjadi salah satu perhatian khusus, karena tidak semua guru memahami secara mendalam terkait implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya di satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD).

Atas dasar hal tersebut, Gugus Sekolah Dasar di Kecamatan Laut Tador melaksanakan Lokakarya Impelementasi Kurikulum Merdeka pada Senin, 31 Juli 2023 lalu di Aula Rumah Dinas Bupati Kabupaten Batubara.

Bupati Batubara diwakili Asisten I, Rusian Heri, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara yang dapat membawa dampak baik untuk penyamarataan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Batubara.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar di Batubara. Semoga dengan adanya kegiatan ini sebagai ikhtiar bagi para guru agar pembelajaran yang dilakukan dapat sesuai dengan kebutuhan belajar dari peserta didik kita,” ungkapnya, dalam keterangan diperoleh Jumat (11/8).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Batubara, Darwinson Tumanggor, Kabid Dikdas Ardat, Korwil dan pengawas Kecamatan Laut Tador, Ketua K3S Laut Tador, Kepala Sekolah Dasar se-Kecamatan Laut Tador.

Kegiatan lokakarya ini diperuntukkan bagi 95 orang peserta yang terdiri dari guru kelas 1 dan 4, guru Mata Pelajaran Agama dan PJOK se-Kecamatan Laut Tador.

Kepala Dinas Pendidikan Batubara, Darwinson Tumanggor, memberikan sambutan positif terhadap kegiatan Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka sebagai langkah utama untuk pendalaman materi mengenai Kurikulum Merdeka.

“Penerapan Kurikulum Merdeka telah disesuaikan dengan kebutuhan belajar dari peserta didik. Sejatinya guru harus selalu berbenah dan belajar, saya mendukung penuh kegiatan ini untuk menambah pengetahuan dan kemampuan implementasi Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.

Lokakarya dimulai dengan penyampaian materi dan berbagi praktik baik yang disampaikan oleh beberapa narasumber, yang merupakan guru dari Kecamatan Laut Tador.

Ketua K3S SD Kecamatan Laut Tador, Eka Sahara Sas, mengatakan, “Harus mengeksplor kemampuan guru daerah kita agar semakin berkembang dan dapat berbagi pengetahuan serta praktik baik yang telah dilakukan.”

Lokakarya Dilakukan Tidak Terlalu Kaku

Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka
Selanjutnya penyampaian materi Asesmen Diagnostik oleh Pratiwi Eka Ramadhayani selaku guru dari sekolah Penggerak UPT SDN 02 Tanjung Seri, dan merupakan Narasumber Berbagi Praktik Baik (NSBPB) BBGP Sumut, dan fasilitator komunikasi program Pintar Tanoto Foundation.

“Kegiatan yang dilakukan pada saat ketika lokakarya tidak harus terlalu kaku namun menyenangkan dengan bernyanyi, melakukan ice breaking dan bermain games untuk mengasah konsentrasi kemudian dengan saling berbagi praktik baik setelah pembahasan materi. Hal yang mendasari mengapa perlunya asesmen diagnostik adalah dengan beragam karakteristik, latar belakang keluarga, minat, bakat dan kemampuan dari peserta didik,” ungkap Tiwi, sapaan akrabnya.

“Peserta dapat membuat lembar kerja asesmen diagnostik kognitif maupun non-kognitif secara per kelompok. Peserta dibagi menjadi kelompok yang sesuai dengan kelas dan mata pelajarannya agar memudahkan pengerjaan lembar kerja. Setiap kelompok harus mempersiapkan nama dan yel-yelnya. Suasana ceria dan bahagia pun terpancar ketika setiap kelompok menyampaikan yel-yelnya dibarengi dengan penyampaian lembar kerja asesmen diagnostik kognitif dan non-kognitifnya” sambungnya.

Salah satu peserta, Erlina, dari UPT SDN 08 Tanjung Seri, mengungkapkan, kapan sebaiknya asesmen diagnostik dilakukan, karena ia belum memahami pelaksanaannya. Pelaksanaan asesmen diagnostik kognitif maupun non-kognitif dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik itu di awal semester, awal materi pelajaran ataupun diakhir pembahasan materi. Semua diserahkan kepada guru dan satuan Pendidikan.

Selanjutnya materi Profil Pelajar Pancasila oleh Nova Indrayani, selaku guru penggerak angkatan 7. Materi Komponen Modul Ajar oleh Meri Donna Barutu, selaku guru penggerak angkatan 7 dan guru dari sekolah penggerak UPT SDN 02 Tanjung Seri.

Materi pembelajaran Berdiferensiasi oleh Milfa Hanim Daulay, selaku guru penggerak angkatan 3. Dan ditutup dengan materi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), oleh Eka Sahara selaku kepala sekolah penggerak UPT SDN 02 Tanjung Seri dan merupakan Ketua K3S Laut Tador.

Ketua Panitia Kegiatan Lokakarya, Nurhabibah Selian, yang juga kepala UPT SDN 13 Laut Tador, mengungkapkan, Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka akan ditindaklanjuti melalui melalui KKG di Kecamatan Laut Tador dengan saling berbagi praktik baik di gugus masing-masing.

“Semoga dengan dilaksanakan lokakarya yang bertema Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka pada jenjang SD pada se-Kecamatan Laut Tador memberikan manfaat dan peningkatan mutu pendidikan dalam penerapan Merdeka Belajar. Bersama berbagi dan memberikan praktik baik akan semakin menumbuhkan pengetahuan terkait implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya di Kecamatan Laut Tador,” tutupnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi