Analisadaily.com, New York City - Persaingan antar grup pemilik jenama mode mewah makin ketat. Tapestry yang menaungi Coach akhirnya membeli induk perusahaan Michael Kors dan Versace. Sebuah langkah yang disebut untuk menyaingi dominasi LVMH dan Kering.
Tapestry merupakan pemain terbesar asal AS dengan portofolio perusahaan yang mencakup Coach, Kate Spade, dan Stuart Weitzman. Sebelum 2017, Tapestry bernama Coach sampai akhirnya semua jenama tersebut bersatu.
Langkah untuk berekspansi rupanya tak berhenti di situ. Pada Kamis, 10 Agustus 2023, Tapestry resmi mengakuisisi Capri Holdings dengan nilai kesepakatan mencapai US$8,5 miliar atau sekitar Rp129 triliun.
Capri Holdings menaungi merek seperti Michael Kors, Jimmy Choo, dan Versace. Nama Capri sendiri baru tercetus setelah Michael Kors membeli Versace pada 2018.
Dalam pernyataan resminya, CEO Tapestry Joanne Crevoiserat memproyeksikan sinergi kedua perusahaan bakal menggenjot nilai penjualan hingga US$12 miliar sekaligus menghemat biaya operasional sekitar US$200 juta dalam kurun tiga tahun ke depan. Tapestry beroperasi di 75 negara.
"Penggabungan Coach, Kate Spade, Stuart Weitzman, dengan Versace, Jimmy Choo, dan Michael Kors, menciptakan sebuah kekuatan baru rumah mode, serta membuka peluang unik untuk meningkatkan nilai bagi konsumen, karyawan, komunitas, dan pemilik saham kami di seluruh dunia," katanya melansir detikcom, yang mengutip CNN Business, Jumat (11/8/2023).
Nama Tapestry tidak akan berubah setelah membeli Capri Holdings. Meski sudah bersatu, nilai perusahaan tersebut masih terbilang kecil dibandingkan dua rivalnya asal Eropa.
Menaungi 75 nama seperti Louis Vuitton, Dior, Loewe, dan Bulgari, LVMH yang dimiliki oleh orang terkaya di dunia, Bernard Arnault, memiliki valuasi sampaiUS$ 500 miliar
Adapun Kering dengan mereknya seperti Gucci, Balenciaga, dan Saint Laurent, bernilai US$69 miliar. Akhir bulan lalu, perusahaan yang dipimpin oleh Francois-Henri Pinault itu membeli 30 persen saham Valentino sebagai langkah ekspansinya.
Namun menurut pengamat, terdapat benefit lain di luar komersial dari pengakuisisian tersebut. Keinginan Tapestry untuk meningkatkan derajatnya sebagai luxury brand dapat terwujud.
Nama-nama di bawahnya (Tapestry) mendekati mewah, bukan mewah yang sebenarnya. Capri memberi Tapestry tempat di dunia kemewahan yang sejati, yang mana walau (Michael) Kors adalah merek terbesarnya, Versace tetaplah daya tariknya," ujar Craig Johnson, selaku Customer Growth Partners, sebuah firma konsultan.
Coach termasuk dalam merek Tapestry yang terus berkembang pesat, terutama di negara-negara Asia seperti Indonesia. Dalam waktu dekat, Coach bakal memberi pengalaman belanja baru bagi konsumen di Indonesia dengan merembah ke dunia kuliner.
Kabarnya, Coach akan membuka restoran di butik terbarunya di Grand Indonesia pada akhir tahun.