Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K) mengisi sharing session di Sekolah Namira Islamic School, Jalan Tanjung Sari Pasar I Medan, Jumat (11/8). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat (GGS) Indonesia, Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K), kembali mengingatkan kawula muda untuk bijak dalam menggunakan smartphone. Dia melihat potensi berbahaya yang mengancam saat menggunakan gadget dalam waktu yang cukup lama.
"Salah satunya kesehatan, seperti saraf kejepit, leher sakit, pusing, tangan kesemutan, pegel, dan pundak berat," kata Ridha saat mengisi sharing session di Sekolah Namira Islamic School, Jalan Tanjung Sari Pasar I Medan, Jumat (11/8).
Menurut dia, gejala awal ini akan menjadi sangat mengerikan penyebab kelumpuhan tangan dan kaki, seksualitas hilang, buang air besar dan kecil tak terasa atau loss, dan lainnya.
"Tidak ada obat yang menyelesaikan dan tidak ada operasi yang menyembuhkan, kemungkinan berakhir cacat bahkan tak menutup kemungkinan berpotensi akan kematian," sambung Ridha.
Di hadapan ratusan siswa SMA dan SMK Namira, dia turut menayangkan sebuah video seorang bocah di Subang Jawa Barat meninggal akibat kecanduan game online.
"Nah kita lihat, dampak penggunaan gadget berlebih itu cukup berbahaya. Sudah saatnya adik-adik bijak menentukan masa depannya," imbaunya.
Dia juga memberikan pandangan bagaimana masa depan generasi muda akan penuh dengan persaingan. Di mana, pada 5 hingga 10 tahun ke depan manusia yang nasuk usia produktif di Indonesia yakni berusai 15 hingga 65 tahun berkisar di angka 220 juta jiwa.
Belum lagi persaingan dengan tenaga ahli asing yang masuk ke Indonesia dan beberapa bidang pekerjaan telah menggunakan tenaga mesin.
"Dengan pertumbuhan penduduk sebagai bonus demografi, generasi muda harus siap menghadapi tantangan zaman, jangan jadi generasi sakit dan tak berguna akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Persaingan kita semakin ketat pada 5 tahun akan datang, persiapkan diri adik-adik sekalian," ucapnya.
Ridha turut menjawab pertanyaan salah satu siswa SMA, Alfarizi mengenai tips penggunaan gadget sehat.
"Pertama disiplin waktu gunakan gadget. Kedua posisikan layar gadget sejajar dengan mata dan terakhir gunakan break time setiap satu jam dalam penggunaan gadget," terangnya.
Pertanyaan lain pun hadir dari siswi SMA, Vivi Syahfitri. Dia menyinggung dampak lain yang ditimbulkan akibat bermain gadget berlebih.
"Selain saraf kejepit, kasus yang sering ditemukan yakni speech delay atau lambat berbicara. Itu kasus yang banyak ditemukan di Medan. Selain itu saya baru terima pasien usia 9 tahun kemungkinan main gadget terlalu lama, yang menyebabkan tulang belakangnya hancur," terang dokter spesialis bedah syaraf itu.
(JW/CSP)