Sharing Session “Road to The Explorer's Grand Slam” di Sekata Kopi, Jalan Sei Batu Gingging, Kota Medan, Minggu (13/8) (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Nama Putri Handayani sudah tidak asing di kalangan para pendaki gunung. Apalagi semenjak dirinya memutuskan untuk menjalani tantangan The Explorer's Grand Slam.
Saat Sharing Session “Road to The Explorer's Grand Slam” di Sekata Kopi, Jalan Sei Batu Gingging, Kota Medan, Minggu (13/8), Putri menjelaskan, di tengah kesibukannya sebagai perempuan yang bekerja di perusahaan gas Qatar, serta berpengalaman bekerja di wilayah lepas laut (offshore), dirinya sedang menjalani ekspedisi mendaki sejumlah puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Explorer's Grand Slam.
Dijelaskannya, alasan memutuskan untuk memulai The Explorer's Grand Slam, yaitu tantangan di dunia mountaineering dengan menyelesaikan 7 puncak tertinggi di 7 benua serta kutub utara dan selatan. Sejak pertama kali memulai ekspedisi pada 2016, sampai saat ini Putri sudah menyelesaikan 5.
Diterangkannya, 5 puncak itu adalah Kilimanjaro di Tanzania, puncak tertinggi di Afrika. Cartensz Pyramid di Papua, Indonesia, yang tertinggi di Benua Australia dan Oceania. Elbrus di Rusia, yang tertinggi di Benua Eropa. Gunung Aconcagua di Argentina, yang tertinggi di Amerika Selatan, dan Denali, gunung di Alaska, tertinggi di Amerika Utara.
“Insya Allah Desember 2023, Vinson Massif tertinggi di Antartika dan Kutub Selatan. Rencananya, insya Allah juga, April 2024 di Kutub Utara, dan Everest di Nepal atau China, belum ditentukan rutenya dari mana, sebagai puncak tertinggi di Asia dan dunia,” jelasnya.
Putri mengaku, keputusannya untuk mengambil tantangan Explorer's Grand Slam ini bicara kepada motivasi hidupnya, yaitu otonomi, mastery, dan purpose.
“Di mountaineering, ekspedisi ini salah satu tantangannya dan jadi motivasi besar,” ujarnya.
Diakui Putri, dirinya memiliki ciri khas mengibarkan Bendera Merah Putih dan kain batik di setiap puncak yang digapai. Jika nantinya berhasil menyelesaikan Explorer's Grand Slam, Putri bakal jadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar The Explorer's Grand Slam.
“Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu,” ujar Putri, sembari memotivasi anak-anak muda untuk jangan menyerah mencapai mimpi dan cita-cita.
Hobi Sejak Usia Remaja
Mendaki gunung sudah menjadi hobi yang digeluti Putri Handayani sejak berusia 13 tahun. Wanita kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) ini mulai menyukai aktivitas mendaki gunung ketika berkecimpung di Pramuka.
Saat itu, Putri mengaku masih mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bagi seorang anak SMP, menikmati senja, tidur di tenda, hingga berbagai kegiatan alam bebas lainnya merupakan suatu kepuasan tersendiri yang dirasakan Putri.
“Pertama kali naik gunung, Sibayak, di Kabupaten Karo, saat Pramuka. Mulai dari saat itu, aktif terus sampai saat ini,” kata Putri.
Disinggung soal tujuannya masih aktif naik gunung hingga saat ini, secara pribadi Putri mengaku sangat filosofis. Karena jika berbicara soalmotivasi, tergantung pada stage atau fase-fase kehidupan seseorang. Namun, bagi Putri ada 3 hal yang perlu dipahami.
Pertama adalah otonomi, yaitu kebebasan melakukan yang disukai. Jika fase-fase kehidupan seperti anak kecil, melakukan sesuatu suka-suka saja. Di tataran ini tidak bisa bilang kenapa harus melakukan, karena jawabannya suka aja.
“Nah, saat umur 13 tahun naik Gunung Sibayak, jawabannya suka aja, gitu, kan,” ujarnya.
Kemudian yang kedua mastery, yaitu memaksimalkan potensi diri. Sebab, apapun yang disukai pasti ada kepuasaan tersendiri. Apalagi melakukannya berulang dan bisa lebih baik dari sebelumnya, lama-lama mendaging dalam diri.
“Tadinya naik Gunung Sibayak, lalu Semeru, lalu Kilimanjaro, jadinya ada semangat untuk terus memaksimalkan potensi diri,” Putri menuturkan.
Ketiga, purpose atau tujuan. Sebenarnya untuk apa ini semua. Untuk menjawab hal ini, Putri menegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain.
“Tapi, itu kita merasa punya impact terhadap orang lain, bisa termotivasi untuk orang lain, itu jadi penyemangat,” ujarnya.
Puluhan Gunung di Dunia Sudah Ditaklukkan
Sejak pertama kali naik gunung pada usia 13 tahun hingga saat ini, Putri Handayani mengaku sudah banyak yang sudah ditaklukkannya. Bahkan, gunung-gunung tersebut tidak hanya yang berada di Indonesia, tetapi juga yang ada di berbagai belahan dunia.
“Kalau di luar negeri, gunung yang pertama kali saya daki adalah Gunung Fuji di Jepang, tahun 2015. Ketinggiannya hampir sama dengan Gunung Rinjani, sekitar 3.600-an MDPL. Kalau sampai saat ini, bisa dibilang sudah puluhan, beberapa diantaranya Gunung Denali, Himalaya, Snowdon, dan masih banyak lagi,” ucapnya.
Menurut Putri, sangat banyak pengalaman yang dirasakannya ketika melakukan pendakian gunung yang ada di berbagai negara di dunia. Mulai dari Visa, urus permit, ngecek lokasi dari berbagai sumber informasi, dan lain sebagainya.
“Intinya, manajemen perjalanan harus disesuaikan dengan gunung yang mau didaki, tidak boleh sembarangan dan asal-asal,” ujar wanita lulusan Universitas Indonesia (UI) Fakultas Teknik Sipil, yang juga Anggota KAPA.
Berbagai keseruan mendaki gunung yang dilakukan Putri Handayani juga sering dibagikannya di platform media sosial yang dimilikinya, seperti Instagram pribadinya @putri.handayani22 lalu di @jelajahputri, dan TikTok @jelajahputri serta website jelajahputri.com.
Menginspirasi Anak-anak Muda
Moderator Sharing Session “Road to The Explorer's Grand Slam di Sekata Kopi, Jalan Sei Batu Gingging, Kota Medan, Yudha Lesmana Pohan mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan kepada anak-anak muda Medan tentang dunia mountaineering.
“Bahwasannya, ada seorang perempuan asal Serdang Bedagai sedang menjalani ekspedisi yang sangat luar biasa, namanya Putri Handayani,” ucapnya.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, seperti dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), pegiat kegiatan di alam bebas, serta anak-anak muda Medan yang berasal dari berbagai profesi.
“Ini kan mau menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 pada 17 Agustus 2023. Kehadiran Putri Handayani menjadi inspirasi anak-anak muda,” pungkas Yudha.
(RZD/RZD)