Program ini merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Dosen Teknik Mesin UMSU sebagai wujud dari Tridharma Perguruan Tinggi. Adapun Tim Pelaksana dari kegiatan ini terdiri dari Muharnif, Suherman, dan Riadini Wanty Lubis.

Pemberian bantuan peralatan dan pelatihan servis kulkas ini dalam rangka meningkatkan keterampilan anak panti asuhan, khususnya anak-anak yang berada pada pendidikan SLTA atau sederajat dan akan segera meninggalkan panti asuhan.

“Pelatihan ini diharapkan menjadi bekal hidup bagi mereka untuk dapat membuka lapangan pekerjaan dan usaha. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga mempunyai kulkas dan tentunya akan banyak ditemukan permasalahan terhadap kulkas yang digunakan di masyarakat,” kata Muharnif, Sabtu (19/8).

“Pelatihan ini diharapkan membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di lingkungan panti asuhan terhadap permasalahan kulkas yang mereka hadapi,” lanjutnya.

Peralatan yang diberikan terdiri satu set peralatan yang biasa digunakan dalam servis kulkas seperti manifold, tank ampere, pengelasan gas, freon dan lain-lain. Adapun materi pelatihan yang diberikan meliputi: fungsi dan komponen kulkas, pengecekan dan pengukuran ampere dan volt, mendeteksi kerusakan kulkas, pengisian freon, pemotongan dan pengelasan pipa tembaga serta membersihkan dan mencuci kulkas secara benar.

Metode Pelaksanaan dilakukan dengan memberikan teori sebanyak 20% dan praktek 80% yang dilaksanakan selama 1sati bulan pada waktu libur anak sekolah. Pelatihan ini diikuit oleh 8 orang anak panti asuhan dengan tingkat pendidikan kelas 1 – 3 SLTA atau sederajat.

Pelaksanaan kegiatan dihadiri oleh Pimpinan Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Supryatno, yang juga sebgai Kepala Panti asuhan Putra Muhammadiyah Medan Kota.

Supryatno mengucapkan terima kasih kepada Fakutas Teknik UMSU yang ikut serta mengembangkan pendidikan ketrampilan anak-anak panti dan sangat mendukung kegiatan ini untuk dilakukan.

Dia juga berharap bahwa pelatihan yang dilaksanakan ini dapat bermanfaat kepada anak panti asuhan, khususnya anak panti asuhan yang akan segera meninggalkan panti asuhan setelah menyelesaikan pedidikan SLTA atau sederajat.

“Saya juga berharap kerja sama yang selama ini terjalin dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan lagi, sehingga lebih bermanfaat,” pungkasnya.

(REL/RZD)