Dalam sambutannya, Dolly Pasaribu mengungkapkan, salah satu penyakit yang mengerikan bagi masyarakat adalah penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya.

Dikatakan, segala jenis dari narkotika dapat menghancurkan segalanya, mulai dari kecerdasan otak hingga kerugian materi.

Selain itu, pecandu narkoba sangat susah untuk dapat hidup normal seperti orang-orang pada umumnya.

"Oleh karena itu kita selalu berupaya mengingatkan masyarakat, terutama anak muda agar tidak terjerat pada narkoba," ucapnya.

Dengan adanya kehadiran gedung rehabilitasi narkoba di rumah sakit ini dapat mengakomodir rawat inap dari para pengguna narkoba, sehingga para pemakai atau pengguna narkoba dapat terselamatkan.

"Ini merupakan sebuah nilai tambah, kita bersama OPD selalu berupaya untuk meningkatkan status rumah sakit ini sehingga dapat menjadi usulan agar akreditasi pelayanan rumah sakit semakin baik," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Dolly menyampaikan, ke depan Sipirok akan mengikuti lomba kecamatan terbaik, dan akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Sumut Mei mendatang.

"Oleh karena itu pelayanan yang terbaik selalu diutamakan agar Sipirok dapat terus berbenah, " katanya.

Diharapkan, didirikannya ruang rehab narkoba dan poliklinik para dokter spesialis ini akan menambah nilai keutamaan dari Sipirok yang sama-sama didorong agar semakin lebih baik kedepan.

Direktur RSUD Kabupaten Tapsel, drg Muhammad Firdaus Batubara melaporkan, untuk kapasitas gedung narkoba mampu mencakup 30 orang dengan rincian pria 15 dan wanita 15 orang.

Rumah sakit ini, lanjutnya, juga terdapat 20 dokter spesialis dengan rincian dokter gigi 3 orang, spesialis penyakit dalam 3 orang, spesialis anak 3 orang, spesialis mata 1 orang, spesialis saraf 1 orang, spesialis THT 1 orang, spesialis paru 1 orang, spesialis radiologi 1 orang, spesialis patologi klinik 1 orang, spesialis kandungan 1 orang, spesialis bedah 1 orang, spesialis anestesi 1 orang, spesialis forensik 1 orang dan spesialis bedan onkologi 1 orang.

"Semoga bisa lebih maju dan lebih berkembang sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Tapsel," harapnya.

(HIH/RZD)