Dosen Al Azhar Medan Lakukan Pemberdayaan Masyarakat di Langkat

Dosen Al Azhar Medan Lakukan Pemberdayaan Masyarakat di Langkat
Dosen Universitas Al Azhar saat melakukan pertemuan dengan kelompok nelayan dalam implementasi Program Hibah Kemendikbudristek di Desa Perlis, Kecamatan Pangkalanbrandan, Langkat (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Tiga dosen Universitas Al Azhar Medan melaksanakan kegiatan pendampingan pemberdayaan kemitraan masyarakat di Desa Perlis, Kecamatan Pangkalanbrandan, Kabupaten Langkat. Kegiatan ini merupakan implementasi Program Hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di mana ketiga dosen itu lolos mendapatkan hibah tersebut

Menurut keterangan tertulis yang diterima Analisadaily.com, Senin (28/8), ketiga dosen penerima program hibah tersebut adalah Rizky Surya Andhayani Nasution, Sri Liniarti dan Panangian Mahadi Sihombing.

"Kami melakukan pendampingan yang fokus pada persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Perlis, seperti peningkatan pendapatan kelompok nelayan," ujar salah satu tim dosen, Rizky Surya Andhyani Nasution.

Rizky didampingi Sri Linarti dan Panangian Mahadi Sihombing menjelaskan, dengan adanya kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat itu, diharapkan kelompok nelayan penerima kegiatan dapat berdaya dan mampu meningkatkan kualitas hidupnya, mengatasi masalah dalam pembukuan laporan keuangan, pengemasan dan brand (merek).

Diungkapkannya, masalah yang terjadi pada petani tambak udang di Desa Perlis yakni lemahnya akses terhadap modal dan pasar, terutama petani tambak kecil, rendahnya kualitas sumber daya manusia, (SDM) dan sulitnya mendapatkan benur udang yang sehat.

Masalah lainnya yang juga sering dihadapi nelayan di desa itu adalah hasil tangkapan yang terpaksa dijual dengan harga murah kepada tengkulak. Kemudian, nelayan tidak punya wadah untuk menjual dan memasarkan hasil tangkapan lautnya.

Sementara, pada saat sosialisasi, Panangian Mahadi Sihombing menjelaskan tentang alat kontrol tambak berupa aerator otomatis yang diperkenalkan tim dosen Universitas Al Azhar. Alat kontrol ini dapat mengatasi masalah tingginya persentase kematian udang dan/atau peningkatan biaya produksi.

"Alat kontrol ini berbasis Internet of Things (IoT) untuk mengetahui suhu air dan kadar oksigen terlarut dalam tambak melalui ponsel pintar pengguna dan juga menjadi strategi dalam meningkatkan pendapatan komunitas nelayan," urainya.

Diterangkannya, pengembangan kegiatan usaha melalui manajemen strategi yang baik akan memperbaiki kinerja usaha secara berkala. Ini didukung dengan kemajuan zaman di mana teknologi yang sudah canggih sehingga masyarakat akan dengan mudah memasarkan hasil usaha atau produknya secara daring (online) ke seluruh lapisan konsumen di manapun.

"Kehadiran sistem perdagangan elektronik (e-commerce) mempermudah kita dalam memasarkan dan meningkatkan hasil usaha dan penjualan," tambahnya.

Sementara, Ketua Kelompok Nelayan Desa Perlis, Alisyahbana, mengemukakan, dengan adanya bantuan dari tim dosen Universitas Al Azhar Medan ini, mereka dapat memasarkan hasil tambak udang ini melalui lokapasar (marketplace) yang telah ada dengan menggunakan ponsel pintar.

Dia pun mengakui, alat yang telah diberikan, yakni alat kontrol tambak aerator otomatis, akan sangat bermanfaat dalam pengaturan suhu kadar oksigen di dalam kolam sehingga memberi harapan pada meningkatnya kualitas dan produksi udang.

Tim Pengabdian dan Mitra mengucapkan terima kasih kepada Universitas Al Azhar, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, LLDikti WIL I, dan DRTPM atas Dana Hibah yang telah diberikan.

(GAS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi