Kepala Badan Pusat Statistik Wilayah Sumatera Utara, Nurul Hasanudin (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pada Agustus 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan 5 kota di Sumatera Utara (Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli) sebesar 2,78 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,80.
Kepala Badan Pusat Statistik Wilayah Sumatera Utara, Nurul Hasanudin mengatakan dari lima kota IHK di Sumatera Utara, inflasi yoy tertinggi terjadi di Pematangsiantar sebesar 3,88 persen dengan IHK sebesar 115,97 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,09 persen dengan IHK sebesar 116,43.
"Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran," katanya, Jumat (1/9).
Pengeluaran tersebut yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,87 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,97 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,70 persen.
"Kemudian kelompok kesehatan sebesar 3,18 persen; kelompok transportasi sebesar 11,95 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,47 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,19 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,10 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,65 persen," ujarnya.
Dikatakannya, komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Agustus 2023, antara lain bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, bawang putih, telur ayam ras, dan sewa rumah.
"Sedangkan untuk tingkat deflasi month to month (mtm) Agustus 2023 sebesar 0,07 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Agustus 2023 sebesar 0,91 persen," tandasnya.
(REL/RZD)