Krisis Chip Semikonduktor Pulih, Inden Yamaha Bisa Lebih Cepat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Suplai chip semikonduktor untuk pabrikan sepeda motor Yamaha mulai stabil pada September 2023. Seiring membaiknya pasokan chip semikonduktor tersebut, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menjamin pasokan motor kepada konsumen bisa lebih cepat dari sebelumnya.
President Director & CEO YIMM Dyonisius Beti menjelaskan, suplai chip semikonduktor mulai stabil pada September 2023. Hingga pihaknya bisa menjami pasokan motor kepada konsumen bisa lebih cepat dari sebelumnya.
"Masalah microchip itu semua tahu, karena pada masa pandemi itu kebutuhan komputer dan smartphone sangat tinggi, sehingga industri otomotif itu kurang suplai," kata Dyonisius Beti dalam pers rilisnya, Selasa (5/9).
Pria yang disapa Dion tersebut mengatakan chip semikonduktor merupakan salah satu komponen penting. Namun saat masa pandemi Covid-19, permintaan chip semikonduktor di luar otomotif alami peningkatan. Hingga pabrikan otomotif mengalami kendala produksi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penjualan motor berlogo garpu tala ini berangsung meningkat. Diharapkan pada kuartal empat tahun ini penjualan motor Yamaha bisa meningkat.
Terima Kasih Konsumen
Yamaha juga mengucapkan terima kasih ke konsumen Indonesia, karena banyak di antara mereka sabar menunggu inden motor Yamaha. Loyalitas mereka pun mendapat apresiasi dari pabrikan.
"Pertama-tama kami menyampaikan terima kasih banyak kepada konsumen Yamaha yang loyal, sudah sekian lama sejak tahun lalu banyak yang ingin membeli motor Yamaha, tetapi terpaksa harus menunggu bahkan inden," ujar Dion.
Sebagaimana diketahui, masalah inden motor terjadi karena terganggunya proses produksi motor lantaran komponen chip semikonduktor yang mengalami kelangkaan. Masalah ini terjadi, terutama ketika datangnya wabah pandemi Covid-19 awal 2020 lalu.
Selain itu, Dion juga menegaskan bahwa konsumen Yamaha bisa membeli motor dengan skema kredit maupun cash sesuai kebutuhan. Yamaha memiliki kebijakan untuk menjaga kepercayaan dari para konsumen.
"Ada faktor-faktor seperti keluhan di call center (menyebut) ada yang mau beli (motor secara) cash, tetapi 'dipaksa' untuk beli melalui kredit. Itu, bahasa umumnya seperti itu, dari dealer. Terus, kalau mau cash cepat, itu mereka mau harganya beda. Itu informasi pasar yang kita dapat, dan kita berusaha mengatasi," sambung Dion.
"Policy (kebijakan) Yamaha adalah menjaga kepercayaan dari konsumen. Tidak boleh (soal) harga itu mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan kustomer juga bebas memilih, mau cash maupun kredit," kata Dion.
(BBG/RZD)