Tertarik Tagline Restorasi, Abdullah Puteh Pilih Nyaleg DPR RI dari NasDem (Analisadaily/Kali Harahap)
Analisadaily.com, Kualanamu - Anggota DPD RI aktif dari Provinsi Aceh, Abdullah Puteh, memilih maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai NasDem di Pemilu 2024. Keputusan ini dilakukan karena tertarik tagline NasDem yakni restorasi (perubahan).
“Kendati saya sempat mendaftar sebagai calon DPD RI untuk Pemilu 2024, tapi saya mundur memilih Caleg DPR RI Dapil Aceh II, dari partai NasDem,” kata Abdullah Puteh setibanya di Bandara Kualanamu, Selasa (5/9).
Kata dia, beralih ke Caleg. Pertama, tagline partai NasDem restorasi Indonesia. “Jadi ini saatnya berubah di Indonesia. Maka dengan itu saya kira sangat tepat dengan kondisi hari ini, di mana bangsa kita banyak sekali mengalami tekanan serta permasalahan di luar dugaan,” sebutnya.
Termasuk, kata Abdullah Puteh, pandemi Covid-19, kemudian pembangunan belum mencapai tujuan seperti yang digariskan oleh Presiden Jokowi. Maka dari itu, lanjut Puteh, dirinya mau pemerataan keadilan, pemerataan kesejahteraan terlebih di Banda Aceh.
Sebab, saat ini, Aceh merupakan provinsi termiskin di Sumatera. Padahal Aceh pada saat yang sama mendapat pemasukan yang besar, pertama DKI dan lainnya.
“Di Aceh sendiri saat ini kemiskinan luar biasa terjadi termasuk pertanian tidak pernah berubah dari masyarakat petani kita sampai sampai dengan hari ini. Begitu juga rencana pembangunan masih mangkrak, termasuk perusahaan, begitu juga pembangunan jalan tol masih macet,” sebutnya.
Maka, menurutnya, kondisi menunjukkan keadaan Aceh saat ini sangat memprihatinkan, padahal Aceh yang kaya raya, punya sumber daya alam apa saja, tetapi Aceh seperti cacing mati di dalam goa.
“Maka dari itu, dengan harapan besar ini harus berubah, ini yang kita harapkan dan Surya Paloh sebagai Ketum NasDem mengusung tegline restorasi untuk perubahan,” ujarnya.
“Kemudian, saya Caleg dari NasDem paling tidak bisa mendorong Aceh agar lebih maju ke depan,” sambungnya.
Ketiga, untuk Aceh ke depan tidak bisa lagi melakukan pembangunan seperti biasa saja, seperti sebelumnya. Tapi, harus mampu melakukan pembangunan luar biasa, dan dia tertarik konsep yang disampaikan Anies Baswedan bahwa hari ini banyak sekali pembangunan yang harus diserasikan sesuai dengan kehendak zaman.
“Kalau kita seperti sekarang, maka tidak akan berubah, koruptor merajalela di mana-mana, kiri kanan kita koruptor, jadi mesti ada tekad dan tepat, harus ada cara juga yang cepat juga untuk menangani semua persoalan ini,” tambahnya.
Jadi tidak bisa seperti biasa saja, misalnya punya uang APBN Rp 3.000 triliun, yang ditransfer ke daerah (TKD) itu hanya Rp 844 miliar ke daerah ini, “Menurut saya tidak cocok, harus setengah APBN di transfer ke daerah di luar Aceh yang otonomi khusus.”
“Saat ini semua kepala daerah menjerit, tidak bisa bergerak, banyak terkendala pembangunan tidak bisa berbuat karena ketiadaan anggaran, padahal pajak-pajak yang bagus itu semua ke pusat,” lanjutnya.
“Jadi, Indonesia harus berubah bukan tidak benar tetapi tantangan hari ini yang tidak benar,” kata Abdullah Puteh yang mengaku Caleg DPR RI Aceh II ada 8 kabupaten/kota daerah pemilihan, diantaranya Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhoksmawe, dan lainnya.
(KAH/RZD)