Ilustrasi kerukunan umat beragama. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Meski kehidupan masyarakatnya dalam keragaman umat beragama. Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, sejauh ini tetap kondusif. Tidak ada riak maupun gesekan yang menyebabkan kegaduhan antarumat beragama sehingga kerukunan tetap terjalin.
Hal itu dikatakan tokoh agama Kecamatan Lubukpakam Ustaz Saifullah kepada Analisadaily.com, Kamis (7/9) menyikapi perkembangan nuansa keagamaan di ibukota pusat Pemerintahan Kabupaten Deliserdang itu.
Kecamatan Lubukpakam yang dihuni sekira 100 ribu jiwa ini berbaur penganut semua agama yang diakui pemerintah yakni, Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan Khonghucu. Namun kerukunannya tetap terjaga untuk saling menghormati.
Permasalahan kemasyarakatan dan keagamaan pasti ada terjadi. Namun tidak sampai kepada gesekan yang menimbulkan kegaduhan besar. Hal ini dikarenakan sistem komunikasi dan koordinasi dibangun secara intens dan terbuka lewat inovasi “Lubukpakam Rumah Kita”.
Inovasi ini dilembagakan dalam bentuk grup whatsApp yang di dalamnya terhimpun lintas elemen masyarakat dan juga pemerintahan. Sehingga gejala apa pun di masyarakat termasuk bila berkaitan dengan keagamaan segera diketahui dan segera dicarikan antisipasi dini serta solusinya.
Pola kerja yang dilahirkan Camat Lubukpakam Syahdin Setia Budi Pane ini sangat strategis dan baik dalam membangun komunikasi juga sinergitas sehingga setiap gejala kemasyarakatan cepat terpantau dan dilanjutkan dengan antisipasi dini serta penyelesaian.
Diakui Saifullah, Lubukpakam selama ini memang berada dalam kondisi kondusif sebelum Camat Syahdin Setia Budi Pane menjabat. Namun suasana keagamaannya semakin lebih dinamis dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang lebih terbuka.
Gejala kemasyarakatan atau keagamaan disikapi bukan saja sekedar mendengar, tapi gejala tersebut langsung disikapi dengan penyelesaian sehingga tidak berkembang menjadi potensi masalah yang menimbulkan kegaduhan.
“Perlu kita garis bawahi tentang gejala masyarakat atau pun keagamaan. Tanggap bukan saja sekadar mendengar, tapi bisa menyelesaikan masalah yang ada,” ungkapnya.
Saifullah sebagai tokoh agama sangat mengapresiasi pola kerja yang dilahirkan Camat Syahdin Setia Budi Pane mampu membangun sinergitas tidak saja antarpejabat berwenang, tapi juga merangkul elemen masyarakat di Kecamatan Lubukpakam.
Menurutnya, apa yang dilakukan merupakan bentuk nyata dari perwujudan visi pembangunan menjadikan Deliserdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebinekaan.
Ia juga yakin, komitmen dan inovasi yang sudah dibangun akan berefek positif terhadap kemajuan Lubukpakam dan sangat mungkin menjadi kecamatan terbaik di Sumut yang saat ini sedang proses persiapan ke arah tersebut.
“Tidak mudah dan berat. Tapi saya sangat mendukung dan punya keyakinan Lubukpkam akan menjadi kecamatan terbaik di Sumut,” tandasnya
(AK/BR)