Dosen USU Pengabdian Percepatan Penanganan Masalah Stunting di SMA/SMK Bina Bersaudara

Dosen USU Pengabdian Percepatan Penanganan Masalah Stunting di SMA/SMK Bina Bersaudara
Dosen USU Pengabdian Masyarakat di SMA/SMK Bina Bersaudara. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dosen Fakultas Keperawata (Fkep) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian masyarakat bersama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat USU terkait dengan percepatan penanganan masalah stunting di masyarakat khususnya di SMA/SMK Bina Bersaudara.

Ketua Pengabdian Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp.,M.Kep. Sp.Mat., mengatakan penanganan masalah kesehatan stunting menjadi prioritas program pemerintah dan merupakan salah satu indikator capaian keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

"Dengan adanya pengabdian ini akan membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan masalah stunting, karena kegiatan ini berfokus menyukseskan tujuan rencana aksi global atau Sustainable Development Goals (SDGs), khsususnya capaian pada indikator 2 dan 3, yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia," katanya.

Dr. Siti Saidah Nasution menjelaskan, kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim yang dibantu oleh pihak sekolah atau yayasan, guru dan petugas UKS dan penanggungjawab konseling.

"Intervensi yang dilakukan adalah memberikan edukasi tentang perawatan dan masalah stunting pada siswa khususnya remaja putri. Peran remaja putri dalam mengatasi masalah stunting sangat penting karena mereka merupakan cikal bakal dan calon orang tua sebagai ibu pada generasi selanjutnya dan akan menjadi agen perubahan," jelasnya.

Anak remaja, imbuhnya, memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting. Karenanya sangat penting diberikan informasi dan edukasi terkait dengan pola konsumsi makanan yang sehat, pola pengasuhan, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan lingkungan yang dapat dilakukan dalam kelaurga dan harus diterapkan sejak remaja mulai diri sendiri, keluarga sampai masyarakat.

"Kegiatan lainnya yang juga dilakukan adalah memasukkan kesehatan reproduksi dalam topik penyuluhan di sekolah melalui kegiatan UKS, mempersiapkan calon ibu yang sehat dan merencanakan program pernikahan yang aman dan tidak berksiko khususnya dalam bidang kesehatan. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat khususnya peran remaja putri dan peran ibu dalam mengatasi masalah stunting," tutupnya.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi