Tim LPPM USU Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak di Pondok Mentari

Tim LPPM USU Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak di Pondok Mentari
Tim LPPM USU yang terdiri dari para dosen dari Fakultas Psikologi USU diketuai Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog dengan anggota, Josetta M.R. Tuapattinaja, MSi, Psikolog dan Rahma Fauzia, M.Psi., Psikolog diabadikan saat laksanakan pengabdian. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Karo - Tim Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan serangkaian kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak-anak di Pondok Mentari, Desa Rumamis, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.

Kegiatan ini dilakukan sekaligus memperingati Hari Literasi Nasional yang jatuh setiap tanggal 8 September. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengabdian yang terdiri dari para dosen dari Fakultas Psikologi USU diketuai Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog dengan anggota, Josetta M.R. Tuapattinaja, MSi, Psikolog dan Rahma Fauzia, M.Psi., Psikolog.

"Pengabdin ini dilakukan dengan dasar keprihatinan terhadap rendahnya angka literasi di Indonesia. Dalam survei yang dilakukan tahun 2018, Indonesia tercatat berada di urutan paling bawah ke-6 sebagai negara dengan tingkat literasi paling rendah di dunia. Hal tersebut tentunya berpotensi semakin buruk setiap tahunnya, jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat tentang budaya literasi," ujar Ketua Tim Pengabdian Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog.

Sementara itu, imbuhnya, budaya literasi semakin jarang dilestarikan seiring perkembangan teknologi terutama gadget khususnya pada anak-anak. Pandemi yang melanda tanah air sepanjang tahun 2020-2022 turut mempengaruhi kelekatan anak-anak terhadap gadget dan internet yang menjadikan anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu mereka di depan layar handphone dibandingkan aktivitas belajar.

Pondok Mentari sendiri merupakan sebuah rumah belajar yang didirikan oleh organisasi Mentari Cilik Indonesia berlokasi di Desa Rumamis, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saat ini anak-anak yang belajar di Pondok Mentari berjumlah 110 anak yang berada pada rentang usia 3 sampai 15 tahun dan mengikuti kegiatan belajar di Pondok Mentari. Aktivitas yang dilakukan di Pondok Mentari adalah kegiatan belajar, bermain dan mengembangkan minat dan bakatnya.

Adapun kunjungan TIM LPPM pada 9 September 2023 di antaranya, berjumpa dengan pendiri Mentari Cilik Indonesia, Grace Sitepu, di Pondok Mentari Desa Rumamis untuk melakukan wawancara dan observasi.

Hasil wawancara dengan pendiri Pondok Mentari ditemukan bahwa minat belajar anak-anak untuk membaca buku mulai menurun sehingga proses belajar mengajar menjadi terhambat. Anak-anak tidak terbiasa mencari sumber bacaan yang mendukung proses belajar di kelas sehingga tidak termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan belajar dan memiliki kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari tugas sekolah yang menuntut kemampuan berpikir dan berbahasa.

Hal ini menyebabkan anak-anak cenderung mengandalkan pengajar karena merasa tidak mampu mencari informasi terkait tugas yang diberikan sekolah. Hasil observasi tim LPPM di lapangan juga menemukan bahwa masih terdapat anak-anak yang belum mampu membaca di usia 8-11 tahun yang juga berdampak terhambatnya proses belajar.

Selain itu, terdapat ketersediaan rak buku namun masih minimnya koleksi buku yang dapat dijadikan sumber pembelajaran. Anak-anak masih cenderung menghabiskan waktu di Pondok Mentari dengan bermain dan aktivitas-aktivitas kreasi namun sedikit yang terlibat dalam aktivitas belajar dengan kemampuan literasi.

Pada kesempatan kunjungan ini, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog mewakili Tim LPPM USU menyerahkan sebanyak 300 judul buku untuk anak-anak di Pondok Mentari untuk menambah koleksi dan sumber referensi bacaan untuk mendukung proses belajar mengajar.

"Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, Tim Pengabdian LPPM USU melakukan serangkaian kegiatan bertajuk literasi untuk meningkatkan kemampuan literasi pada anak-anak. Kegiatan ini diharapkan mampu berdampak dan menggugah minat belajar anak-anak di sekolah maupun di Pondok Mentari," katanya.

Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog menjelaskan, kegiatan yang dilakukan terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama merupakan tahap pengenalan. Pada tahap ini, Tim LPPM membangun hubungan dengan anak-anak dan menyumbangkan buku-buku untuk menambah koleksi dan referensi anak-anak di Pondok Mentari.

Tahap kedua, merupakan tahap pengenalan literasi. Pada tahap ini anak-anak diberikan pemahaman mengenai pentingnya literasi, mengalami pengalaman belajar lewat kegiatan mendongeng, berlatih menuliskan ide dan pendapat serta berlatih bercerita mengemukakan gagasan.

Tahap ketiga merupakan tahap perlombaan. Pada tahap ini, anak-anak diberikan kesempatan mengikuti perlombaan sesuai dengan tahap usianya. Perlombaan terdiri dari 4 cabang yaitu: perlombaan membaca cerpen, mendongeng, menulis gagasan tentang cita-cita dan bercerita tentang tokoh inspiratif. Kegiatan ini turut bekerjasama dengan Pemerintah Desa Rumamis dan relawan ataupun pengajar di Pondok Mentari.

"Kegiatan ini disambut antusias anak-anak di Pondok Mentari. Anak-anak bersemangat dalam berlatih dan belajar menggali potensi dalam dirinya. Selain itu, anak-anak merasa gembira dengan adanya tantangan perlombaan literasi yang dilakukan pada sesi terakhir. Pelatihan Literacy Skills diharapkan mampu meningkatkan minat belajar anak-anak di Rumah Belajar Pondok Mentari. Selain itu pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan pengalaman dan pemahaman pada anak tentang pentingnya membaca dan memiliki keterampilan literasi lainnya seperti menulis, berbicara dan pemecahan masalah dalam kehidupan mereka sehari-hari," ujar Eka Danta Jaya Ginting, MA., Psikolog.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi