Giat Go Green, BPJamsostek Tamora Edukasi dan Kumpulkan Minyak Jelantah

Giat Go Green, BPJamsostek Tamora Edukasi dan Kumpulkan Minyak Jelantah
Giat Go Green, BPJamsostek Tamora Edukasi dan Kumpulkan Minyak Jelantah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tanjungmorawa - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsotek) Cabang Tanjungmorawa melaksanakan kegiatan Employee Voluntering yang merupakan agenda tahunan BPJS Ketenagakerjaan.

Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali setahun secara tematik dan tema yang diangkat pada kegiatan kedua kalinya ini adalah Go Green dengan cara mengelola limbah minyak jelantah.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjungmorawa, Andi Widya Leksana, menyampaikan bahwa program kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial karyawan terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan sosial pertama kami lakukan dengan Yayasan Pendidikan anak berkebutuhan khusus, dan kali ini dilakukan bersama Minyak Jelantah Barokah.

Dirinya menjelaskan dampak dari limbah minyak jelantah ini sangat buruk jika dibuang ke selokan atau ke tanah yang menimbulkan pencemaran lingkungan khususnya air tanah. Selain itu juga meningkatkan resiko banjir dan kerusakan alam lainnya.

Maka dalam kesempatan ini personel BPJamsostek Tamora mengumpulkan minyak jelantah hasil dari rumah tangga ataupun usaha makanan seperti rumah makan dan penjual gorengan pinggir jalan sekaligus mengedukasi dampak negatif dari limbah minyak jelantah tersebut.

Berlokasi di salah satu cafe di Medan, Jumat (22/9) tidak jauh dari gudang pengepul minyak jelantah, Karyawan-ti Kantor Cabang Tanjungmorawa secara simbolis menyerahkan lebih kurang 200 kg limbah minyak jelantah kepada pengelola minyak jelantah yang telah memiliki ijin usaha dan ijin pengepulan minyak jelantah di sektor pengelolaan limbah.

Usaha yang bergerak sejak tahun 2022 ini beranjak dari kepedulian Hadi dan Fadil, Penggagas usaha Minyak Jelantah Barokah, terhadap lingkungan sekitar. Karna minyak jelantah yang dibuang ke salurah air atau tanah tidak akan mampu terurai dan akan mencemari air tanah, ujar Hadi.

Dirinya menambahkan bahwa setiap bulannya mereka bisa menampung sampai 20 ton minyak jelantah dan jika dihitung rata-rata secara kolektif dengan perusahaan lain sejenis bisa mencapai 500 ton dalam sebulan. Jadi bisa dibayangkan jika minyak sebanyak itu dibuang ke tanah, pastinya berdampak buruk bagi ekosistem.

Sejalan dengan Hadi, Fadil juga menyampaikan, “Minyak mentah sebaiknya tidak dikonsumsi beberapa kali penggorengan, karna minyak itu mengandung asam FFA yang tinggi sehingga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.”

melalui kegiatan tersebut, kiranya dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan menambah pengetahuan masyarakat.

“Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kepedulian insan BPJamsotek untuk menjaga lingkungan dan mampu mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari serta menularkan dampak positif ini kepada lingkungan sekitar,” pungkas Andi.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi