Tim Pengabdian USU Gelar Pelatihan Pembelajaran Aktif Kurikulum Merdeka Berbasis Proyek bagi Guru SD

Tim Pengabdian USU Gelar Pelatihan Pembelajaran Aktif Kurikulum Merdeka Berbasis Proyek bagi Guru SD
Ketua Tim Pengabdian Muhammad Romi Syahputra MSi (8 dari kiri) foto bersama Kepala SD Negeri 165718 Bajenis Tebingtinggi Tri Binarko SPd (7 dari kiri) dan lainnya. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Tim Pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) di Sekolah Dasar Negeri 165718, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi, pada Sabtu 9 September 2023.

Dalam rilis yang diterima Analisadaily.com, Sabtu (23/9/2023), kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penyuluhan edukasi dan pelatihan bagi guru-guru dalam mengimplementasikan pembelajaran aktif kurikulum merdeka yang berbasis proyek. Hal ini dilakukan demi meningkatkan efektivitas penerapan kurikulum Merdeka di lingkungan sekolah dasar.

Pengabdian masyarakat ini skema kemitraan mono tahun regular yang dipimpin oleh M. Romi Syahputra, M, Si (Dosen Matematika) didampingi anggota tim Prana Ugiana Gio, M. Si (Dosen Matematika) dan Muthia Ferliani Balqis, M. Si (Dosen Matematika) dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ini sebagai langkah lanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilakukan dengan pihak SD yang didampingi oleh Kepala Sekolah Tri Binarko, S. Pd sebulan sebelumnya.

Kegiatan yang dihadiri seluruh guru/tenaga pendidik terlihat sangat antusias dan aktif selama proses penyuluhan edukasi dan sesi diskusi.

M. Romi Syahputra, M, Si menjelaskan, pada kegiatan pengabdian ini para guru diberi penyuluhan edukasi dan berdiskusi mengenai pembelajaran aktif berbasis proyek berdasarkan kurikulum Merdeka untuk menciptakan suasana kelas yang aktif dan pembelajaran yang menarik minat siswa.

Metode ini, imbuhnya, akan memantik kreativitas dan pola pikir kritis peserta didik dalam menghadapi tantangan global. Selain itu, penyuluhan ini juga membantu para guru dalam menilai kemampuan siswa tidak hanya berbasis tes tertulis, tetapi berdasarkan proyek yang telah dikerjakan siswa.

“Para guru menyampaikan keluhan mereka dalam mengukur kemampuan siswa melalui tes tertulis yang kurang memuaskan. Melalui penyuluhan ini, kami memberikan edukasi dan solusi bahwa pengukuran kemampuan siswa pada kurikulum Merdeka, tidak terpaku pada penilaian tertulis, tetapi berfokus kepada proyek mandiri/kelompok yang telah siswa kerjakan. Hasil proyek berupa modul yang telah dievaluasi dan diberi umpan balik kemudian dilakukan refleksi dari keseluruhan proyek yang telah dilakuakan," ujar Romi.

Romi menerangkan, dari keseluruhan kegiatan proyek tersebut, harapannya dapat memberikan variasi bagi guru dalam mengukur dan menilai kemampuan siswa serta dapat menemukan keunggulan/keunikan siswa yang selama ini tidak ditemukan ketika penilaian berbasis tes tertulis. Kemampuan berpikir kritis, rasa ingin tahu, dan manajemen waktu yang dimiliki siswa akan semakin terasah melalui proyek yang dilakukan.

Tim Pengabdian USU turut dibantu oleh 5 orang mahasiswa Program Studi Sarjana Matematika FMIPA USU dalam melakukan proses penyuluhan dan revitalisasi papan informatif di setiap lingkungan sekolah guna mendukung pengedukasian tertulis wawasan sosial maupun akhlak yang akan dibaca secara repetitif. Harapannya, para siswa dapat menerapkan informasi (seperti: budaya 5S, budaya cuci tangan, dll) yang diperoleh dari papan tersebut kedalam kehidupan sehari-hari.

“Saya mewakili seluruh jajaran SD Negeri 165718 Bajenis Tebingtinggi mengucapkan terimakasih kepada ketua tim pengabdian dan jajarannya atas terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kami sangat menyambut baik perhatian dan dukungan yang telah diberikan kepada peserta penyuluhan. Kedepannya, kami berkomitmen untuk dapat segera mengaplikasikan hal-hal yang telah disampaikan oleh tim pengabdian selama proses penyuluhan,” ujar Kepala Sekolah, Binarko.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi