Universitas Al-Azhar Laksanakan Wisuda XXI

Universitas Al-Azhar Laksanakan Wisuda XXI
Universitas Al-Azhar Laksanakan Wisuda XXI (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Universitas Al-Azhar melaksanakan wisuda sarjana XXI Tahun Akademi 2022/2023 di Tiara Convention Hall, Sabtu (7/20). Sebanyak 258 wisudawan/wisudawati mengikuti prosesi tersebut.

"Hari ini 258 orang diwisuda, terdiri dari Fakultas Ekonomi 123 orang, Fakultas Hukum 49, Fakultas Pertanian 29, dan Fakultas Teknik 57," sebut Rektor Universitas Al-Azhar Ir Dermawan Hutagaol, MP.

Dari 258 wisudawan/wisudawati, terpilih menjadi yang terbaik masing-masing Desrana Putri dari Fakultas Ekonomi, Lania Rahmadila dari Fakultas Hukum dan Daniel Steven Tumanggor dari Fakultas Pertanian.

Menurut rektor, gelar ini merupakan keberhasilan para wisudawan/wisudawati serta bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang diraih. "Menyertai gelar tersebut, saudara-saudara kini mengemban tanggung jawab lebih tinggi dari sebelumnya. Kami harap wisudawan/wisudawati mampu meningkatkan prestasi di masa mendatang," pungkasnya.

Sementara itu, Pembina Yayasan Hj Rachmah Nasution mengucapkan selamat kepada para wisudawan/wisudawati.

Dikatakannya, keberhasilan yang diraih merupakan bukti kerja keras. Semoga predikat terbaik yang didapat memberikan kemudahan meraih kesuksesan masa depan, dan membawa nama baik Universitas Al Azhar yang berakhlak mulia, cerdas dan unggul.

"Di tengah perkembangan globalisasi dan teknologi yang pesat, dunia pendidikan harus berubah. Baik dalam proses belajar mengajar dan penyelenggara pendidikan," pesannya.

Menghadapi tantangan itu, lanjutnya, para dosen, peneliti, mahasiswa dan alumni diajak senantiasa mengembangkan diri, melakukan inovasi dengan semangat baru untuk menginspirasi dunia serta semangat untuk memberikan sesuatu ke dunia.

Sedangkan Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah I Sumut, Prof Drs Saiful Matondang MA, PhD menyebut, transformasi pendidikan tinggi yang dimunculkan Kementerian Riset dan Teknologi telah mengimplementasikan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Merdeka Belajar, katanya, dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD). Sedangkan Kampus Merdeka khusus program perguruan tinggi, yaitu memanusiakan manusia sebagai makhluk yang memiliki kompetensi diri, sosial, hasil serta kreatif untuk maju.

"Kita tidak bisa menghambat mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan membatasi fesyennya. Mereka diberikan hak di luar program studi 20 satuan kredit semester (SKS) per semester untuk keluar dari kampus. Kemudian boleh dilanjutkan 20 SKS berikutnya dan total 40 SKS untuk bekerja di dunia industri, BUMN dan lainnya, apakah magang atau praktikum selama ada program kerja nyata antara kampus dengan mitranya meliputi dunia industri, usaha dan pemerintah. Sehingga, ketika kembali ke kampus telah mendapatkan pengalaman dan bisa mengembangkan diri," jabarnya.

Di kesempatan itu, Universitas Al-Azhar juga memberikan penghargaan kepada dosen tetap yang meraih gelar guru besar bidang Linguistik Terapan, yaitu Prof Dr Dra Roswani Siregar, MHum dan Dr Ir Mawardi ST, MT.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi