Ketua STIM Sukma Berharap Mahasiswa Bijak Gunakan Gadget (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Sukma Medan mendukung sepenuhnya Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) yang diinisiasi oleh Prof.Dr.dr. Ridha Dharmajaya Sp BS (K).
Tak hanya memberi dukungan atas gerakan tersebut, STIM Sukma juga membuka ruang diskusi untuk mendengarkan pemaparan langsung Prof Ridha di kampus yang berlokasi di Jalan Sakti Lubis Medan, Jumat (6/10).
Mewakili Ketua STIM Sukma, Dr Wardayani, SE, M.Si, Edi Winata mengakui jika saat ini revolusi industri sangat berkembang termasuk teknologi.
Di tengah perkembangan itu, dirinya juga merasa kekhawatiran akan pemanfaatan gadget yang terkadang sering disalahgunakan.
"Pada dewasa ini teknologi luar biasa canggihnya. Jika zaman kami dulu telephone itu masih main putar. Namun, hari ini kita sudah bisa berbelanja sambil tidur-tiduran. Sayangnya masih banyak yang menggunakan gadget pada hal-hal yang tidak benar, tidak sehat," ujar Edi Winata.
Tidak jarang bilang Edi, banyak yang rusak akibat penggunaan gadget yang tidak tepat dan justru berujung kepada pihak berwajib seperti penghinaan, hoaks, dan kasus pelecehan.
"Saya sering sampaikan kepada mahasiwa, gunakan gadget ands secara maksimal untuk belajar. Jangan lagi digunakan untuk main game. Anda bukan siswa lagi tapi mahasiswa. Model belajarmya juga harus berubah. Jangan jadikan gadget kepada hal-hal negatif," ungkapnya.
Peringatan saja bilang Edi tentu tidaklah cukup. Perlu ada pemahaman yang mendalam mengenai penggunaan gadget sehat.
"Hari ini kita sengaja mendatangkan Prof Ridha ke kampus ini agar mahasiswa paham bagaimana menggunakan gadget sehat secara fisik khususnya agar mereka menjadi generasi yang berguna ke depannya nanti," harap Edi.
Bahkan dirinya mencontohkan banyak manfaat gadget jika dipakai sesuai kegunaannya.
"Misalnya untuk belajar. Kita tidak perlu ke perpustakaan lagi karena dengan gadget semua ilmu yang kita ingin cari ada. Bahkan, jujur saya tiga bulan bisa bahasa Belanda. Semuanya saya pelajari sendiri dari Youtube dengan memanfaatkan sarana gadget," ungkapnya.
Untuk itu, Edi berpesan agar peserta disiknya bisa menggunakan kesempatan tersebut. untuk belajar.
Ranking SDM kita peringkat 100 an, jauh di bawah Malaysia dan Thailand walaupun jumlah penduduk kita peringkat 5 terbesar di dunia.
"Ini karena apa? Karena kita kurang mau memanfaatkan perkembangan teknologi. Kebanyakan justru dipakai untuk hal-hal tidak berguna. Mari kita lebih bijak menggunakan gadget mengingat tantangan ke depan jauh lebih berat dengan semakin berkembangnya teknologi," ujarnya mengakhiri.
(JW/RZD)