Torch Medan Terapkan Pembayaran Sistem Online to Offline (O2O)

Torch Medan Terapkan Pembayaran Sistem Online to Offline (O2O)
Chief Operation Officer (COO) Torch, Ivan Kurniawan memotong tumpeng pada acara Grand Opening gerai di Plaza Medan Fair. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Torch di Medan ini menerapkan sistem online to offline (O2O). Yakni, sebuah sistem berbelanja yang masih jarang digunakan di Indonesia namun dengan berani diterapkan oleh brand tas asal Bandung, Torch. Sistem O2O menjadi salah satu upaya Torch untuk mengikuti perkembangan budaya masyarakat.

Torch, salah satu brand lokal yang selama ini dikenal lewat online, membuka gerai baru di Lantai 2 Plaza Medan Fair. Selama dua hari, semua produk mendapatkan diskon sebesar 50 persen.

Chief Operation Officer (COO) Torch, Ivan Kurniawan mengatakan, kehadiran Torch di Medan ini merupakan yang pertama dan keempat secara nasional. "Tahun 2023 kita ikhtiar, karena kita melihat dunia bergerak online betul," ungkap Ivan kepada wartawan usai Grand Opening, Sabtu (7/10).

Ivan menuturkan, bila kehadiran Torch di Medan ini menerapkan sistem online to offline (O2O). Yakni, sebuah sistem berbelanja yang masih jarang digunakan di Indonesia namun dengan berani diterapkan oleh brand tas asal Bandung, Torch. Sistem O2O menjadi salah satu upaya Torch untuk mengikuti perkembangan budaya masyarakat.

Di dalam offline store Torch disiapkan ruangan khusus untuk live streaming di mana pengunjung bisa menonton live streamer sedang preview produk. Hadirnya live streamer di store membuka banyak kesempatan bagi talent-talent lokal untuk berkarya bersama Torch.

"Kami pilih Medan juga dengan alasan itu, karena potensi jualan onlinenya luar biasa. Ada data yang kami punya sampai akhirnya dipilih untuk toko offline. Intinya kami ingin mendekatkan diri ke konsumen di Medan," lanjutnya.

Menurut Ivan, fenomena berbelanja secara online menjadi budaya yang populer di Indonesia saat ini. Sebanyak 178,9 juta penduduk Indonesia memilih untuk berbelanja secara online (menurut laporan terbaru dari firma riset We Are Social) sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023.

Angka ini mengalami kenaikan sebesar 12,8 persen dari tahun sebelumnya. Terlebih, masyarakat Indonesia disajikan beragam aplikasi belanja online yang memudahkan untuk mendapatkan kebutuhannya tanpa perlu pergi kemana-mana.

Fenomena ini menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan toko offline bakal tergerus eksistensinya. Namun perubahan dan pergerakan budaya yang dinamis di masyarakat, membuat para pekerjanya harus lebih kreatif untuk dapat mengikuti perubahan tersebut salah satunya sistem O2O (online to offline).

Sistem O2O ini menjadi cara yang diadaptasi oleh Torch untuk memberikan kemudahan kepada konsumennya. Sehingga konsumen Torch atau yang biasa disebut Sobat Torch bias memesan produk secara online dan mengambil produknya langsung di offline store.

Selain itu, konsumen bisa berbelanja secara online untuk dikirimkan ke alamat tertentu dengan pengiriman lokal sehingga produk sampai lebih cepat. Lalu konsumen juga bisa berbelanja di offline store dan dikirimkan ke alamat tertentu.

Sistem O2O menjadi salah satu upaya Torch untuk mengikuti perkembangan budaya masyarakat. Tetapi tidak berhenti di sistem O2O (online to offline), Torch pun mengembangkan fitur lainnya untuk hadir di offline storenya. Di dalam offline store Torch, tersedia ruang khusus bagi banyak talent yang hobi untuk berbicara dan tampil percaya diri di depan kamera.

(BBG/BR)

Baca Juga

Rekomendasi