Direktur Focal Point Mall, Palacheta Subies Subianto, menerima sertifikat apresiasi dari Pendiri The Language Access, Elnoviamy, usai penyelenggaraan "Focal Point IELTS Fest", Minggu (15/10). (Analisadaily/Guntur Adi Sukma)
Analisadaily.com, Medan - Meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di dalamnya kemampuan penguasaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris, menjadi cara terbaik atau "jembatan emas" untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang kita lakukan untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, khususnya dalam penguasaan Bahasa Inggris," kata Direktur Focal Point Medan, H Palacheta Subies Subianto BA MSc, kepada Analisadaily di Medan, Minggu (15/10).
Sebelumnya, Palacheta menutup secara resmi kegiatan "Focal Point IELTS Fest", hasil kerja sama dengan The Language Access dan Yayasan Pendidikan Graha Kirana Medan. The Language Access menjadi pelaksana uji kemampuan Bahasa Inggris secara gratis tersebut.
Palacheta mengungkapkan, tuntutan terhadap kemampuan berbahasa asing, seperti Bahasa Inggris, akan makin tinggi, termasuk dan terutama untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Mudah-mudahan kegiatan yang kita lakukan hari ini bisa menjadi kontribusi bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang punya kemampuan akademik dan layak dibantu secara ekonomi, apalagi biaya les atau kursus IELTS umumnya cukup mahal," ujarnya sembari menambahkan, kegiatan nonprofit ini bukan merupakan yang pertama kali dilakukan.
Pengusaha muda yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan di Sumatera Utara (Sumut) ini menegaskan, selama mempunyai kemampuan, pihaknya akan terus berusaha berkontribusi dalam pembangunan pendidikan di daerah ini sebagai upaya untuk turut mewujudkan visi pemerintah, yakni "Indonesia Emas 2045".
Di bagian lain, Palacheta mengaku senang menjalin kerja sama dengan The Language Access dalam berbagai inisiatif pendidikan sebagaimana dilakukan selama ini. "Selama ini, kerja sama kami berjalan baik karena memiliki ide dan keinginan sama bagi kemjauan pendidikan di Sumut, khususnya Medan," ungkapnya.
Dalam "Focal Point IELTS Fest" tersebut, Palacheta memberikan sertifikat sekaligus apresiasi berupa kupon (voucher) untuk mengikuti ujian dan les IELTS. Peringkat pertama mendapat voucher senilai Rp3,5 juta untuk mengikuti ujian IELTS di lembaga penguji resmi seperti British Council, sedangkan peringkat kedua dan ketiga masing-masing mendapat voucher senilai Rp2 juta untuk mengikuti les IELTS di The Language Access.
Uji prediksi
Pendiri sekaligus Direktur Kurikulum The Language Access, Elnoviamy MA, didampingi Riza Rifai menyebutkan, "Focal Point IELTS Fest" kali ini diikuti 30 peserta yang lulus seleksi dari 60-an pendaftar selama pendaftaran dibuka sepanjang awal Oktober ini. Para peserta ini bukan hanya mahasiswa, tetapi juga dosen, dokter dan masyarakat umum lainnya dari berbagai daerah.
"Ujian IELTS yang diselenggarakan ini merupakan ujian prediksi atau simulasi untuk mengetahui kemampuan peserta. Mereka juga mendapatkan umpan balik (feedback) untuk meningkatkan kemampuannya sehingga pada saat mengikuti uji IELTS resmi, mereka bisa lulus," terangnya.
Menurut Elnoviamy yang akrab dipanggil Amy ini, IELTS merupakan salah satu program paling diminati masyarakat, khususnya dunia pendidikan, karena menjadi salah satu syarat utama untuk menempuh pendidikan di luar negeri. "IELTS dianggap sebagai syarat paling komprehensif terkait kemampuan penguasaan Bahasa Inggris," sebutnya.
Di bagian akhir, Amy mengaku senang karena kerja sama Focal Point Mall dan Yayasan Pendidikan Graha Kirana ini bisa turut membantu para peserta dalam mengetahui dan meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan Bahasa Inggris.
(GAS/CSP)