Cegah Stunting, Tim Pengabdian Fakultas Psikologi USU Bekali Komunikasi Persuasif

Cegah Stunting, Tim Pengabdian Fakultas Psikologi USU Bekali Komunikasi Persuasif
TIM Pengabdian Fakultas Psikologi USU (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Untuk mencegah terjadinya kekerdilan pada anak (stunting), tim pengabdian Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (F-Psi USU) memberikan bekal kemampuan komunikasi persuasif dan pembuatan menu bergizi kepada 25 kader posyandu dan PKK di Kelurahan Bagandeli, Kecamatan Medan Belawan, di kantor kelurahan setempat, Jumat-Sabtu (6-7/10).

"Pelatihan ini dilaksanakan bagi kader posyandu agar mereka dapat mengajak dan mempengaruhi warga untuk mencegah dan menangani stunting di wilayahnya," ujar Ketua Tim Pengabdian F-Psi USU, Dr Gustiarti Leila, Psikolog, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (16/10).

Dalam acara yang dibuka oleh Lurah Bagandeli, Azwar Rivai Siregar SH, tersebut, tim yang juga beranggotakan dokter gizi dari Fakultas Kedokteran (FK) USU, dr Fitriyani Nasution MGizi SpGK, menggelar lomba masa menu sehat bergizi seimbang untuk mencegah kekerdilan yang selanjutnya akan menyebarluaskannya kepada warga di lingkungan masing-masing.

Dalam sambutannya, Lurah Bagandeli Azwar Rifai menyambut baik pelaksanaan kegiatan pengabdian tim dosen serta mahasiswa F-Psi USU di kelurahan yang dipimpinnya dalam rangka membantu pencegahan stunting. Ini sejalan dengan program penanganan dan pencegahan stunting yang dicanangkan Pemerintah Kota Medan.

Gustiarti menyebutkan, dalam diskusi pihaknya dengan staf Kecamatan Medan Belawan yang menangani masalah ini terungkap bahwa masih banyak anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental serta minimnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya gizi dan kesehatan untuk pertumbuhan anak.

Di sisi lain, kader posyandu juga masih kesulitan untuk mengajak warga berpartisipasi ke posyandu untuk mendapatkan layanan kesehatan. "Ini menunjukkan warga masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya gizi yang sehat berimbang untuk menghindari stunting bagi anak maupun anggota keluarganya," ungkapnya.

Dijelaskannya, fokus pengabdian "Skema Kemitraan Masyarakat Perintis" ini adalah penguatan kelompok kader PKK dan Posyandu yang akan dibekali untuk menjadi kelompok referensi guna bersinergi bersama warga dalam mendukung penanganan stunting di Medan Belawan.

Ada kader di masing-masing lokasi yang ikut serta dalam pelatihan ini. Kelompok ini dipilih karena PKK dan Posyandu memiliki peran sangat penting baik dalam hal mengedukasi maupun melatih warga untuk dapat berpartisipasi mengatasi kerentanan bagi anak usia bawah lima tahun (balita) dan anak usia bawah tiga tahun (batita) maupun ibu-ibu pasangan usia subur.

"Melalui pembekalan ini, para kader bisa belajar untuk menerapkan komunikasi persuasi baik dalam mengajak warga untuk memanfaatkan layanan kesehatan posyandu maupun mempersuasi warga untuk dapat menerapkan menu-menu sehat yang tepat bagi balita," pungkas Gustiarti.

(GAS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi