KPK hadir dalam kegiatan Roadshow Bus KPK dI Kota Medan dengan rangkaian acara “Bincang Di KPK” yang menghadirkan 2 penggiat sosial media, Eko Rore, yang merupakan Master Of Ceremony dan juga Jurnalis. Hadir juga Fara Lubis seorang mahasiswi yang bergelut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng penggiat sosial Media di Medan untuk ikut serta dalam kampanyekan pemberantasan korupsi.
KPK hadir dalam kegiatan Roadshow Bus KPK dI Kota Medan dengan rangkaian acara “Bincang Di KPK” yang menghadirkan 2 penggiat sosial media, Eko Rore, yang merupakan Master Of Ceremony dan juga Jurnalis. Hadir juga Fara Lubis seorang mahasiswi yang bergelut di dunia sosial media.
Dalam “Bincang Di KPK” yang digelar di Cannu Coffee & Eetery, Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik Biro Humas KPK, Chrystelina, memberikan beberapa pertanyaan kepada Eko Rore dan Fara Lubis tentang makna Sumpah Pemuda dan juga peranan pemuda dalam memberantas korupsi.
Pada kesempatan tersebut, Eko Rore mengungkapkan momentum Sumpah Pemuda adalah sebuah sejarah yang harus selalu diingat.
“Bagi saya sejarah itu adalah bentuk kontinuitas yang sudah ada dari sejak dahulu, dan terus dijaga hingga saat ini. Tentu dengan mengenal sejarah, maka kita akan mengenal jati diri bangsa. Oleh karena itu peran pemuda dalam memberantas korupsi sangat dibutuhkan dan seharusnya bisa jadi pelopor untuk mensosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya, Rabu (25/10).
Apalagi, lanjutnya, sekarang sosial media terus berkembang dan masyarakat sudah secara luas menggunakannya dalam mencari informasi.
“Ini menjadi kesempatan untuk kita, melalui sosial media kita bisa memberikan informasi tentang pemberantasan korupsi, bahwa tindakan korupsi adalah sesuatu hal yang tidak baik dan merugikan orang,” sebutnya.
Eko Rore juga mengajak para pemuda khususnya kaum millenial untuk bergerak aktif mendorong KPK dalam menjalankan tugasnya menangkap para koruptor.
“Caranya bagaimana? Diawali dengan sosialisasi di lingkungan terdekat, seperti keluarga, kerabat, ataupun masyarakat luas. Karena bagi saya tindakan korupsi selain merugikan banyak pihak, korupsi sama halnya dengan mengambil yang bukan hak kita. Saya sebagai influencer akan menggunakan sosial media dengan baik, khususnya dalam memberikan informasi tentang pemberantasan korupsi,” tambahnya.
Kebetulan juga, Roadshow Bus KPK hadir di Medan. Di sini menjadi kesempatan emas juga untuk para pemuda dan pemudi berkumpul di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) mencari tahu tentang informasi soal KPK.
“Aku mau ajakin kalian untuk datang di PRSU pada 28 Oktober 2023 mendatang di PRSU, ditunggu,” ucap Eko.
Fara Lubis, yang juga seorang penggiat sosial media mengungkapkan betapa besarnya peran pemuda dalam memberantas korupsi.
“Harus dimulai dari kita dulu, baru ke orang lain dan gunakan sosial media dengan baik,” ungkap Fara.
Disampaikan juga oleh Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Komunikasi Publik Biro Humas KPK, Chrysteline, peran pemuda sangat penting dalam membantu KPK untuk melakukan pemberantasan korupsi.
“Bagi saya, kita sebagai instansi yang menangani permasalah korupsi di Indonesia. Kekuatan pemuda memberikan dampak di sosial media itu akan dengan gampangnya kita mencari para koruptor yang masih belum terungkap,” jelasnya.
“Kita mulai terus perlahan gandeng para generasi millenial, salah satunya penggiat sosial media seperti Eko Rore dan Fara Lubis, agar pesan dan program yang sudah kita rancang bisa tersampaikan di masyarakat, karena untuk terhindar dari korupsi, kita harus benar-benar menanamkan sembilan nilai penting, salah satunya Jujur, Adil, Bertanggung Jawab dan Kerja Keras,” tandasnya.
(REL/RZD)