Konser Musik dan Tari Nusantara Prodi Etnomusikologi FIB USU. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pagelaran Musik dan Tari Nusantara “Merayakan Keberagaman” yang diselenggarakan Program Studi (Prodi) Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sumatera Utara (USU) pada Jumat (3/4/2023) malam di Auditorium USU berlangsung sukses.
Konser sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis USU ke-71 dan Dies Natalis FIB ke-58 tahun dihadiri lebih dari 1300-an orang penonton ini menampilkan Maestro Tradisi, Dosen, dan mahasiswa Prodi Etnomusikologi FIB USU.
Dalam sambutannya, Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin SSos M.Si, mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung Prodi Etnomusikologi sebagai garda depan pencapaian Desain USU 2020-2024.
“Seluruh elemen USU bekerja keras mencapai Desain USU 2020-2024 menjadi universitas internasional berciri keunggulan lokal. Etnomusikologi adalah salah satu garda depan untuk mencapainya secara paripurna,” ungkap rektor dalam sambutannya di lokasi acara.
Prof Muryanto menambahkan, USU senantiasa berkolaborasi dalam gerakan transformasi yang meliputi segala lini Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu, Direktur Pertunjukan Rithaony Hutajulu mengatakan, sebagai institusi Pendidikan Prodi Etnomusikologi bukan hanya sentra studi seni melainkan juga berperan melestarikan dan mengembangkan pertunjukan seni tradisi.
“Prodi Etnomusikologi adalah prodi (Etnomusikologi-red) pertama yang berdiri di Indonesia pada tahun 1979. Sebagai disiplin ilmu yang mengkaji musik dalam konteks kebudayaan, etnomusikologi tak hanya sentra studi tapi juga melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukan tradisi agar relevan dengan perkembangan dunia saat ini,” terang Rithaony yang juga Ketua Prodi Etnomusikologi ini.
Penonton memadati Gedung Pagelaran USU.
Wakil Dekan II FIB USU yang juga terlibat menjadi Koordinator Artis, Dra Heristina Dewi MPd menjelaskan, ini adalah akumulasi dari proses pembelajaran kelas praktik mahasiswa. Konser ini adalah penerapan ilmu hasil kerja sama dosen dan mahasiswa.
"Mahasiswa belajar profesional, baik dari sisi artistik, panggung, maupun manajemen produksi,” imbuh Heristina Dewi.
Konser yang menampilkan materi musik dan tari tradisi, mulai dari Melayu, Simalungun, Karo, Toba, Nias, Pakpak, Mandailing, Minangkabau, Jawa, Kolintang, Angklung, Paduan Suara, dan Musik Klasik Barat ini berhasil memukau penonton. Selama lebih dari dua jam, para penonton umum serta tamu VIP (Konjen Amerika, Konjen Jepang, Konjen Jerman, Konjen India, Kadisbudpar Sumut, Kadispar Medan, Sekretaris MWA USU, Ketua & Sekretaris Dewan Guru Besar, dan lainnya) dan undangan lainnya tak beranjak dari tempat duduk masing-masing.
Salah seorang penonton, Feybi Purba mengaku, konser ini berhasil menyajikan pertunjukan menarik.
“Konser ini menarik. Tidak mudah menyetel warna bunyi beragam alat musik tradisi di atas panggung menjadi harmoni. Salut untuk etno,” tegas Feybi yang berprofesi sebagai penata suara dan pemilik studio rekaman musik ini.
Para pelatih musik dan tari konser ini adalah maestro musik Batak Toba Marsius Sitohang, Hubari Gulo, Arifninetrirosa, Dermawan Purba, Fadlin Jafar, Yoe Anto Ginting, Sapna Sitopu, Tengku Ryo, Datuk Ahmad Fauzi, Nurmala Maibang, Zulalinury, Joshua Samosir, Karto Situmorang, Tahan Manurung, Ngartini Huang, Michael Panggabean, Mario Sinaga, dan Ahmad Arief Tarigan sebagai manajer panggung.
(BR)