Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menggelar simulasi Organisasi Keadaan Darurat (OKD) tentang penanggulangan keadaan darurat, ancaman bom, kebakaran, dan huru-hara. Simulasi OKD dipusatkan di Integrated Terminal (IT) Dumai.
Simulasi OKD tersebut berlangsung di Kantor Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Jalan Yos Sudarso, Kota Medan dan IT Dumai, Rabu (8/11), berlangsung sekitar 3 jam, sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Dalam simulasi OKD, di Terminal LPG Dumai dilaporkan dari petugas Health Safety Security Environment (HSSE) kepada pengawas, bahwa telah terjadi kebakaran salah satu produksi di depot gas tersebut, diduga akibat benda yang dicurigai bom.
Pengawas melaporkan apa yang terjadi kepada pimpinan IT Sumut dan pimpinan tertinggi PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut. Kemudian, dilakukan kordinasi dengan pihak kepolisian hingga pihak terkait lain, dengan menurunkan Tim Gegana.
Insiden dalam simulasi OKD ini, dilaporkan ada korban luka-luka hingga jiwa. Termasuk terduga pelaku sudah diamankan oleh petugas kepolisian setempat.
Untuk proses penanggulangan dan pemadaman api, dipimpin langsung oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar bersama jajarannya, dikendalikan melalui Emergency Command Center.
Simulasi OKD tersebut, digelar juga Konferensi pers dipimpin langsung oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar di Kantor PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, di Kota Medan.
Dihadapan puluhan jurnalis Freddy menyampaikan penanganan dilakukan pihaknya terhadap terjadi kebakaran di terminal gas Dumai tersebut. Termasuk, langkah-langkah pasca kejadian hingga memastikan distribusi dan pasokan gas LPG kepada masyarakat pastikan aman.
"Jadi ini, latihan simulasi ini, merupakan bentuk kesiapan kita untuk menghadapi kondisi-kondisi terjelek ya. Karena seperti yang saya bilang tadi, kita ini organisasi yang menjalankan bisnis high risk kita mengelola barang yang namanya BBM dan LPG," ucap Freddy kepada wartawan disela-sela kegiatan Simulasi OKD di Gedung Serbaguna Pertamina, Kota Medan.
Freddy selalu berdoa, jangan sampai hal tidak diinginkan atau kondisi terjelek terjadi di seluruh sarana dan prasarana produksi energi dimiliki Pertamina tersebut.
"Kita melakukan latihan juga, Konferensi Pers ini, saya mendoakan tidak ada kejadian seperti ini. Amin ya amin, cukup lah sebagai simulasi saja. Tentunya ini perlu kesiapan. Kalau misalnya terjadi kondisi terjelek. Meskipun kita mengharapkan tapi kita semuanya para pekerja harus siap maka kita laksanakan kegiatan ini," jelas Freddy.
Dalam jumpa pers simulasi OKD ini, dihadiri oleh Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Region Manager Supply & Distrib Sumbagut, Basuki Santoso dan Pjs. Manager HSSE Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Andri Prasetyanto.
Lanjut, Freddy mengungkapkan bahwa simulasi rutin dilakukan secara bersekala dan lanjut oleh Pertamina. Dengan tujuan, seluruh petugas dan pegawai di perusahaan plat merah, ada hal-hal tidak diinginkan sudah memiliki kesiapan dan kewaspadaan dalam melakukan antisipasi hingga penanganan.
"Kegiatan simulasi ini sejatinya rutin tapi sekali ini kita laksanakan sedikit besar sehinghlga nanti teman-teman ini bila ada kejadian mereka siap. Lebih kepada untuk mengantisipasi dan kesiapsiagaan kita dalam kondisi terjelek. Itu poinnya," kata Freddy.
Freddy mengatakan dalam simulasi juga melibatkan stakeholder terkait. Sehingga terjalin komunikasi dan koordinasi, bila mana peristiwa tidak diinginkan terjadi. Dengan tujuan, dapat melakukan penanganan bersama secara baik.
"Jadi dalam simulasi ini pasti kita, stakeholder tentunya saya sebagai emergency komander. Saya juga wajib melaporkan ke stakeholder setempat ada Forkopimda setempat. Ada pak Kapolda ada Pak Gubernur dan kemudian ada pak Walikota dan Damkar juga BPBD kita undang," ujar Freddy.
"Sehingga nanti istilahnya tidak kita saja. Kita nanti bareng-bareng masyarakat, sehingga beliau-beliau paham kejadiannya seperti apa penanganan kita, seperti apa dan beliau-beliau bisa mensuport kita," tutur Freddy.
Selain simulasi, Freddy mengungkapkan Pertamina terus meningkat safety atau keamanan secara fasilitas hingga pegawai, selama menjalankan tugas sehari-hari. Termasuk, peningkatan dan mengikuti Standart Operating Procedur (SOP), yang ada.
"Keamanan kita tentunya penyelenggaran ini bagian dari kesiapsiagaan kita. Temen-temen gak terkejut. Kita sudah biasa. Lalu perbaikan SOP terus menerus ya karena inikan istilahnya berkesinambungan. Kalau kita perlu memperbaiki SOP lagi terkait ada perubahan regulasi atau permintaan dari stakeholder kita terua perbaiki SOP," jelas Freddy.
Freddy juga menginstruksikan seluruh jajarannya melakukan simulasi OKD tersebut, secara berkelanjutan. Baik sekala kecil bisa dilaksanakan sebulan sekali, dan sekala besar, melibatkan pihak eksternal, minimal setahun sekali.
"Simulasi ini, setiap lokasi kita minta adakan. Sebulan sekali untuk hal kecil. Kalau target saya itu, tiap tiap lokasi sebulan sekali jalan untuk skala kecil.. Kalau skala besar setahun sekali lah melibatkan eksternal," tandas Freddy.
(REL/RZD)