Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin saat memberikan keterangan pers usai acara Habibie Democracy Forum di Jakarta, Rabu (15/11/2023). (ANTARA/Yashinta Difa Pramudyani)
Analisadaily.com, Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin berharap partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024 meningkat dibandingkan Pemilu 2019.
"Yang diharapkan itu justru melebihi partisipasi di tahun 2019," kata Ma'ruf Amin usai menghadiri acara Habibie Democracy Forum di Jakarta, Rabu (15/11).
Pada Pemilu 2019, persentase masyarakat pemegang hak pilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 81,93 persen.
Ma'ruf mengatakan besarnya partisipasi pemilih pada pesta demokrasi lima tahunan Indonesia itu dapat mengindikasikan pula tingginya kesadaran masyarakat dalam pemilu.
"Kami harap ada peningkatan dalam arti positif, kesadaran untuk ikut partisipasi supaya hasil pemilu lebih legitimate, juga diikuti oleh jumlah yang besar. Kalau bisa memang lebih dari Pemilu 2019," ujarnya dilansir dari Antara.
Wapres mengatakan jumlah pemilih berpengaruh terhadap pengakuan hasil pemilu. Persentase pemilih yang menurun dapat menunjukkan adanya ketidakpercayaan publik. Wapres pun berharap pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan jujur, adil, bebas, dan rahasia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat terdapat 204.807.222 pemilih yang berhak memberikan suaranya pada Pemilu 2024. Dari total seluruh pemegang hak suara, pemilih muda yang terdiri atas generasi milenial dan generasi Z, menjadi kelompok pemilih mendominasi di Pemilu 2024.
KPU mencatat terdapat 113 juta lebih Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari kelompok generasi milenial dan generasi Z. Angka tersebut setara 56,45 persen dari total DPT.
Angka pemilih yang ditetapkan KPU itu telah melalui proses rekapitulasi hasil penetapan DPT di seluruh kabupaten dan kota serta Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) periode 20-21 Juni 2023.
(CSP)