LAZNAS DPF Perkuat Gerakan ZISWAF di Kabupaten Labuhanbatu (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Labuhanbatu - Dalam rangka menguatkan peran ISF di Labuhanbatu. LAZNAS DPF bersama Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu melakukan penandatanganan kesepahaman bersama untuk memperkuat Program KUA Pemberdayaan Umat di Kabupaten Labuhanbatu.
Sebagai tindak lanjut MoU antara LAZNAS DPF bersama Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu. LAZNAS DPF bergerak cepat untuk melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama bersama 9 Kantor Urusan Agama di Kabupaten Labuhanbatu. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penguatan kompetensi penyuluh agama dari 9 KUA tersebut untuk menjadi Amil Zakat yang profesional.
Mengelolah zakat dengan tiga prinsip. Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI. Sepanjang sebulan ini banyak pihak yang telah mengapresiasi kegiatan ini. Diantaranya adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu, Dr. H. Asbin Pasaribu, S.Ag., M.A. berharap ke depan integritas pengelolaan Zakat dan Wakaf di lingkungan Kementerian Agama Labuhanbatu bisa menjadi prioritas. Hal ini dilakukan agar Amil-Amil Kemenag Labuhanbatu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang ada.
“Kepada LAZNAS DPF, kami berharap juga bisa mendapatkan “coaching” yang intensif. Terutama untuk para penyuluh agama yang kedepannya mereka kami harapkan mampu menjadi amil-amil yang profesional,” ucap Dr. H. Asbin Pasaribu, S.Ag. MA - Kakan Kemenag Labuhanbatu, Kamis (23/11).
Juga Debby FL Pane selaku Ketua Dewan Pembina LAZNAS DPF menyampaikan bahwa bagi DPF Labuhanbatu adalah rumah utamanya. Di sini Bapak Alm Djalaluddin Pane melakukan pengabdian panjang sebagai guru hingga menjadi Bupati. Bagaimana pengabdian beliau di sini, itu yang menginspirasi kami mendirikan lembaga ini.
“Bapak Djalaluddin Pane punya keinginan yang besar atas sekolah-sekolah di Desa. Makanya lembaga ini adalah wujud nyata dari wasiatnya, agar segala rezeki yang Allah titipkan kepadanya dan keturunannya sebagian harus disalurkan untuk pendidikan,” ucap Debby.
Di kesempatan lain pada saat penandatanganan kesepakatan bersama dengan 9 KUA Labuhanbatu Ardian Ramadani mengungkapkan bahwa tindak lanjut PKS ini akan segera membagi dua satuan kerja. Pertama Program Developer dan Fundraiser. Bersama 9 KUA ini kita akan melaksanakan aktivitas pengelolaan ZISWAF yang komprehensif. Berkesinambungan antara aktivitas fundraising dan pemberdayaan.
Setelah pembagian atas dua kerja besar tersebut, Ardian Ramadani Pulungan langsung memimpin aktivitas pembekalan kepada seluruh penyuluh agama. Aktivitas ini dilakukan secara terfokus dari satu KUA ke KUA. Tidak hanya pembekalan awal, Ardian Ramadani Pulungan juga menjadi pendamping utama dalam penguatan Gerakan zakat di masing-masing KUA.
“Kita sudah membangun cetak biru bersama bagaimana nantinya proses pemberdayaan melalui ZISWAF akan kita bangun, tentu perjalanan kesana tidak bisa serta merta, secara terukur tahapan itu sudah kita persiapkan,” ungkap Ardian Ramadani.
Memberdayakan ZISWAF di Masyarakat
Memberdayakan para penyuluh KUA sebagai langkah strategis untuk menguatkan peran dan fungsi zakat di masyarakat. Terlebih memang LAZNAS DPF punya tanggung jawab besar untuk meliterasi masyarakat terkait kesadaran akan rukun islam yang ketiga ini.
Sebagai mana dalam pernyataanya, Yosiba Lufi mengungkapkan, penyuluh agama nantinya akan mengambil peran penting dalam program penguatan ini. Berbeda dengan aktivitas yang sudah dilakukan BAZNAS daerah, kita memang lebih mengarah ke akar rumput. Ke Masyarakat yang masih memiliki pemahaman bahwa zakat itu hanya di Ramadan yang berupa zakat fitrah.
“Guna mencapai misi tersebut, kita persiapkan para 50 penyuluh agama ini untuk memiliki kompetensi Amil yang mumpuni. Fokus kita bagi dua, satu ada orang-orang yang kuat dalam melaksanakan program, lainnya orang-orang yang punya kemampuan berkomunikasi yang handal untuk bisa memperoleh penghimpunan,” ujar Siva.
(REL/RZD)