Supriyanto: Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Harus Bersama

Supriyanto: Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Harus Bersama
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, Supriyanto saat memberikan keterangan pers pada peringatan hari hari guru di SMPN 1 Kisaran, Sabtu (25/11). (Analisadaily/Arifin)

Analisadaily.com, Kisaran - Untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar harus dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan semua pihak termasuk orangtua siswa. Itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Supriyanto pada kegiatan peringatan Hari Guru Nasional ke-78 di SMPN 1 Kisaran, Sabtu (25/11).

Kegiatan hari guru itupun mengambil tema Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar. Pada kesempatan itu Supriyanto meminta kepada seluruh guru, kepala sekolah dan orangtua maupun dinas pendidikan harus bersama mendukung kurikulum merdeka belajar ini.

"Pertama kali saya ucapkan selamat hari guru, dimana hari ini adalah hari yang berbahagia buat guru. Saat ini peran orangtua dan guru sangat penting untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar ini agar berjalan dengan baik," kata Supriyanto.

Berkaitan dengan tema, dia menjelaskan, artinya untuk menerapkan tema tersebut tidak bisa sendiri-sendiri dan tidak bisa secara parsial harus secara holistik integratif.

"Artinya untuk menyukseskan tema ini tidak harus bergantungan dengan kepala dinas aja, tapi semua keluarga besar, seperti guru kepala sekolah, pengawas dan orangtua siswa, karena sesungguhnya merdeka belajar ini memberikan kebebasan kepada guru serta siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada siswa," jelasnya.

Selanjutnya, di Asahan, pihak sekolah secara bertahap sudah program merdeka belajar. Tapi untuk sekolah penggerak sudah melaksanakan seratus persen menerapkan kurikulum merdeka belajar di sekolahnya. "Di Kabupaten Asahan ada 10 sekolah penggerak baik SD maupun SMP yang sudah melakukan pembelajaran kurikulum merdeka belajar," ujarnya.

Untuk tahun 2024 semua satuan pendidikan atau di sekolah yang ada di Asahan sudah harus melaksanakan kurikulum merdeka belajar. "Tahun 2024 kurikulum merdeka belajar itu harus sudah efektif diterapkan," ujarnya.

Untuk prioritas di dinas pendidikan pada tahun 2024 harus proses pembelajaran kurikulum merdeka belajar ini sudah sesuai standard pendidikan, bahwa ada delapan standard selain fasilitas ada juga yang harus dibenahi diantaranya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) terhadap gurunya.

"Meningkatkan kualitas guru bagian dari prioritas dinas pendidikan, karena guru harus lebih sering menambah pengetahuannya, kalau tidak ya bisa ketinggalan, apalagi diera digitalisasi ini, jangan murid lebih tahu dulu dari pada guru," jelas.

Maka saat ini dinas pendidikan sedang gencarnya melakukan pelatihan terhadap guru-guru sekolah dalam hal menerapkan kurikulum merdeka belajar ini. "Saat ini guru kita sudah banyak yang lulus sebagai guru penggerak, kemudian pihaknya sudah mengaktifkan kembali yang namanya musyawarah guru mata pelajaran atau yang dinamakan kerja kelompok guru," ujarnya.

Untuk mengajukan sekolah agar termasuk bagian dari sekolah penggerak, Suprianto mengatakan, untuk menjadi sekolah penggerak itu tergantung kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar. "Untuk menjadi sekolah penggerak, itu yang menentukan Kementerian Pendidikan, yang diajukan secara online oleh pihak sekolah tersebut," ujarnya.

Sedangkan Bupati Asahan Surya meminta semua guru untuk menjaga etika, harga diri dan menjaga nama baik seorang guru. Sebab bila ada salah satu guru merusak nama baik guru, maka tercemar lah dunia pendidikan secara keseluruhan, khususnya di Kabupaten Asahan.

"Mari kita jaga marwah dan nama baik serta junjung tinggi etika," kata Surya saat memimpin kegiatan peringatan Hari Guru yang digelar di SMPN 1 Kisaran.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi