Dapil 2 DPRD Sumut, Lebih Ketat dan Merata

Dapil 2 DPRD Sumut, Lebih Ketat dan Merata
Dapil 2 DPRD Sumut, Lebih Ketat dan Merata (Analisadaily/Istimewa)

Oleh: Rizal R Surya

PERSAINGAN di Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Sumut untuk DPRD Sumut tidak kalah seru dibanding dapil 1. Wilayahnya, sama-sama meliputi kecamatan di Kota Medan. Dapil 1 disebut juga Medan A. Dapil 2 Medan B.

Medan B meliputi Kecamatan Medan Johor, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Helvetia, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru. 10 kecamatan, beda satu kecamatan dengan Medan A. Tapi kursi yang diperebutkan beda tiga. Medan A mendapat alokasi 10 kursi, Medan B cuma tujuh. Artinya, persaingan lebih ketat.

Seperti di dapil 1, pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, PDI Perjuangan juga unggul di dapil 2. Bedanya, di dapil 1, PDIP meraih dua kursi bersama PKS dan Gerindra. Di dapil 2, hanya PDIP yang memperoleh dua kursi. Lima kursi lainnya, dibagi rata oleh PKS, Gerindra, PAN, Golkar dan NasDem.

Tujuh anggota DPRD Sumut terpilih dari dapil 2 adalah, Meryl Rouli Br. Saragih, PDIP dengan 21.601 suara. H. Muhammad Hafez (PKS /23.543), Benny Harianto Sihotang, (Gerindra /10.064), Baskami Ginting (PDIP/18.664), Kuat Surbakti, (PAN/12.651), Akbar Himawan Buchari (Golkar/14.159) dan Tuahman Franciscus Purba (NasDem/6.734).

Dalam perkembangannya, PKS melakukan pergantian antar waktu (PAW) terhadap M Hafez. Hafez yang merupakan mantan Ketua DPW PKS Sumut digantikan Ahmad Darwis. Hafez berlabuh ke Partai Gelora, pecahan PKS. Hafez dicalonkan untuk DPR RI dari Dapil Sumut 1.

Sementara Akbar Himawan Buchari yang terpilih sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengundurkan diri. Golkar mengganti Himawan dengan Agung Satria Sitepu.

Pertarungan di dapil ini akan berlangsung seru karena semua petahana (incumbent) akan ikut berkompetisi kembali, ditambah tokoh atau sosok yang cukup dikenal di area perpolitikan Sumut.

PDIP selain tetap mengandalkan Meryl Rouli Br. Saragih yang mendapat nomor urut 1 dan Baskami Ginting (2), akan didukung "pemain lama", Sutrisno. Baskami saat ini Ketua DPRD Sumut.

Sementara Gerindra selain tetap memasang Benny Harianto Sihotang (2) juga menambah kekuatan dengan menempatkan Bendahara Partai Gerindra Sumut Merry Amelia Prasetyo atau disapa Ayin pada nomor urut 1 dan mantan politikus PKS, Ikrimah Hamidy (5). Ikrimah pernah duduk di DPRD Medan dan DPRD Sumut.

Sedangkan Golkar mendapat kekuatan dari tokoh Gerakan Pemuda Al-Washliyah yang juga owner Medan Focal Point, H Palacheta Subies Subianto. Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Medan (BPC HIPMI Medan) Periode 2020 – 2023 ini mendapat nomor urut 1.

Petahana Agung Satria Sitepu mendapat nomor urut 3, di bawah Melanie Armelia Desky. Melanie yang biasa dipanggil Millie Desky adalah mantan pembalap reli nasional dan putri dari mantan Bupati Aceh Tenggara, Armen Desky ini. Millie sekarang menjabat Ketua PD Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sumatera Utara (2022—2027).

NasDem tetap mengandalkan petahanaTuahman Franciscus Purba (2). Tuahman akan mendapat saingan internal dari Ketua DPW Garda Pemuda NasDem Sumut Defri Noval Pasaribu (1). NasDem juga akan diperkuat mantan politikus PAN Putrama Alkhairi. Putrama sempat memimpin sejumlah perusahaan daerah, Putrama "come back" ke dunia politik.

Pemilik kursi DPRD Sumut lainnya, PAN dan PKS tetap mengandalkan petahana. PAN memberi nomor urut 1 kepada Kuat Surbakti. Kuat akan bersaing dan berjuang bersama wartawan senior, Agus Salim Ujung (3) serta Ketua Perempuan Partai Amanat Nasional (PUAN) Sumatera Utara Hj Zuraida Ghina (2).

PKS sendiri langsung dipimpin Ketua DPW PKS Sumut H Usman Jakfar (1), selain petahana H Ahmad Darwis (3). Kemudian anggota DPRD Medan, Dhiyaul Hayati "naik kelas" untuk memperkuat barisan PKS di dapil 2.

Selain parpol pemilik kursi DPRD Sumut dari dapil 2 (Medan B), parpol lain tentu tidak tinggal diam, baik itu parpol yang sudah sarat pengalaman seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Demokrat maupun yang sedang berusaha unjuk gigi seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Perindo dan lainnya.

Burhanudin Sitepu (Demokrat) patut diperhitungkan. Pengalamannya sebagai anggota DPRD Medan tentu bisa jadi modal untuk meraup suara. Sedangkan PPP mengandalkan anak politisi senior Asrul Azwar, Khairul Imam (2) dan wartawan senior Mursal Harahap (1).

Parpol yang lagi naik daun, PSI mengandalkan aktivis Palang Merah Indonesia (PMI) dr Horas Rajagukguk (1) dan Perindo menaruh mantan Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Sumatera Utara, Juliski Simorangkir pada nomor urut 1.

Melihat nama-nama yang akan berkontestasi di Dapil 2 Sumut, sepertinya, raihan kursi akan dibagi rata dengan jumlah suara yang tidak jauh berbeda.

(RRS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi