Cara Mahasiswa USU Edukasi Anti Perundungan Lewat Scolar

Cara Mahasiswa USU Edukasi Anti Perundungan Lewat Scolar
Cara Mahasiswa USU Edukasi Anti Perundungan Lewat Scolar (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Perundungan merupakan kasus yang sering terjadi di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak. Tindakan perundungan dapat mengakibatkan trauma yang sangat mendalam bagi korbannya.

Mhd Afifan Aly Rahman Saragih atau yang lebih akrab disapa dengan Afif, menyadari dampak buruk dari perundungan. Afif merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer-Teknologi Informasi Program Studi Teknologi Informasi tahun 2020, berhasil merilis Smart Comic Learning berbasis Augmented Reality (Scolar).

Smart comic ini bertujuan memberikan edukasi, khususnya untuk anak-anak yang sedang duduk di sekolah dasar (SD). Selain itu, buku ini memiliki harapan yang besar dapat meminimalisir kegiatan perundungan terhadap anak-anak.

Pembuatan smart comic dilatarbelakangi dengan pengalaman masa kecil Afif yang merupakan korban perundungan. Ia mendapatkan perundungan sejak usia 8 tahun, ketika duduk di bangku SD. Hal tersebut bermula ketika Afif dihukum oleh gurunya dan keberadaannya tidak dianggap oleh gurunya saat mengajar.

Ironisnya, teman-temannya mulai melakukan hal yang sama terhadapnya di kelas dan bahkan sering mendapat ejekan secara langsung. Perundungan yang Afif dapatkan memberikan jejak trauma pada perjalanan hidupnya. Tidak ingin terjebak dalam trauma, Afif memutuskan untuk berdamai dengan kehidupan masa lalunya.

Ia kemudian berjuang untuk bangkit dan mulai menciptakan berbagai karya. Salah satu karyanya adalah buku smart comic yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak tentang buruknya perundungan.

Smart comic yang berjudul Mission of Alisa dengan jumlah 68 halaman ini memuat cerita tentang dunia pertemanan anak-anak. Banyak dari mereka yang belum mengetahui apakah tindakannya ketika bermain merupakan perundungan atau tidak.

“Smart comic ini menyajikan pesan-pesan tentang bahaya perundungan dengan cerita yang menarik dan informatif,” katanya, Kamis (30/11).

Fitur augmented reality (AR) yang diterapkan dalam smart comic ini membantu pembacanya untuk dapat memvisualisasikan dengan nyata gambar yang ada di dalamnya, sehingga memudahkan pembacanya dalam memahami pesan tentang pencegahan perundungan.

Teknologi AR mampu memberikan pengalaman yang nyata bagi pembacanya melihat perjuangan karakter utamanya ketika melawan perundungan. Dalam proses pembuatan smart comic, Afif tidak merancangnya sendiri.

Ia kemudian mengajak tiga teman satu program studinya yaitu Ridha, Arbani, dan Nisa serta satu teman lainnya yang berasal dari program studi Akuntansi yang bernama Jernih untuk terlibat di dalam proses pembuatan smart comic ini.

Scolar merupakan proyek yang dikerjakan oleh Afif dan teman-temannya di tahun 2023. Proyek telah disetujui dan mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk pengembangannya.

Proyek ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). PKM-K bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang kewirausahaan.

Smart comic ini dilengkapi dengan quick resnponse (QR) code untuk menikmati fitur AR sehingga pembaca mendapatkan pengalaman perjalanan tokoh di dalam komik secara nyata dan hidup.

Fitur ini bisa diakses dengan cara memindai QR Code dari smart comic melalui aplikasi Scolar yang bisa didapatkan di Play Store dan App Store. Aplikasi ini juga sudah dilengkapi dengan mini kuis untuk mengasah pengetahuan anak-anak serta tersedia game puzzle dan jigsaw.

Afif berharap proyek Scolar dapat berlanjut hingga ke tahap bisnis yang lebih luas, agar dapat menciptakan cerita-cerita edukasi yang berdampak positif terhadap Indonesia.

“Saya juga berharap hadirnya Smart Comic Learning berbasis Augmented Reality ini dijadikan sebagai sarana perenungan dan pendidikan untuk generasi muda khususnya anak-anak, untuk menjauhi perbuatan perundungan yang memiliki dampak buruk bagi korbannya,” pungkasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi