Prof Ridha Suarakan Perlawanan Terhadap Genosida Israel saat Aksi Sumut For Palestina

Prof Ridha Suarakan Perlawanan Terhadap Genosida Israel saat Aksi Sumut For Palestina
Prof Ridha Suarakan Perlawanan Terhadap Genosida Israel saat Aksi Sumut For Palestina (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medam - Insiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) ikut menyuarakan keprihatinan terhadap aksi genosida yang dilakukan Israel terhadap ribuan rakyat Palestina.

Prof Ridha pun mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk terus mendukung Palestina dalam perjuangannya merebut kemerdekaan.

Hal itu disampaikannya secara tegas saat menjadi orator dalam aksi bela Palestina bertajuk Sumut For Palestina, di Istana Maimoon, Medan, Minggu (10/12).

"Ketika semua orang termasuk yang di Kota Medan begitu mencintai keluarga kita di Gaza hari ini, kita akan terus mendukung sebagai bentuk perjuangan mereka hingga mereka menjadi manusia yang merdeka. Kita akan terus berteriak, kita akan terus melakukan aksi-aksi kita, kita akan terus melakukan tindakan kita, kita akan terus mengumpulkan hadiah-hadiah kita sampai Palestina Merdeka," ujarnya di hadapan ribuan peserta aksi massa yang hadir.

Dirinya juga mengungkapkan kemurkaan Allah terhadap kaum zionis Israel.

"Bersiaplah karena Allah telah suramkan wajah mereka (Israel) dan menunjukkan wajah-wajah mereka dan mereka akan malu karena suramnya wajah mereka pada saatnya nanti. Bersiaplah karena Kita akan segera bersujud ke masjidil Aqsa," sambungnya lagi.

Tampak hadir sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk di antaranya Tokoh Nasional 212 Pembela Umat Islam, H Bachtiar Nasir, Ketua MUI Sumut , Dr H. Maratua Simanjuntak, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumut, Drs,H. Abdul Rahim, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut, H. Musa Rajekshah, Ketua SPS/PWI Sumut, H.Farianda Putra Sinik, Ketua MUI Medan,Dr H.Hasan Matsum, K.H. Zulfikar Hajar dan Para pengurus MUI, Pengurus FKUB, Perwakilan dari Umat beragama, para pejabat Pemprov Polda, Sumut dan Kodam I/BB serta ribuan masyarakat dari berbagai daerah.

Dalam kesempatan itu, Bachtiar Nasir juga menyampaikan orasinya. Dirinya menegaskan jika eskalasi kejahatan yang dilakukan Israel meningkat hingga 45 persen.

Bencana kemanusiaan semakin menjadi, di mana Israel tega membunuh bayi di depan orang tua mereka seakan bayi tidak berhak untuk hidup.

"Di utara Gaza bantuan segelas air pun belum sampai kepada mereka. 23 rumah sakit dibantai, seakan pasien tidak boleh hidup. Kekejian Israel lebih dari firaun. Jika Firaun satu hari membunuh dan satu hari libur dan juga tidak membunuh wanita, tapi Israel tiap hari membunuh, dan korbannya 70 persen sipil bahkan wanita dan anak-anak," ungkapnya.

Bahkan aksi biadab Israel menurut Bachtiar adalah pembantaian paling cepat sedunia.

"Di Irak dan Suriah butuh bertahun-tahun melakukan pembunuhan tapi Israel hanya butuh 40 hari untuk membunuh korban sebanyak itu. Pembantaian tak cuma manusia tapi juga seluruh infrastruktur. Bahkan mereka berencana menembahkan gas beracun ke dalam lubang-lubang di tanah dan juga berencana memasukan air laut ke dalam lubang yang dikuasai," ujarnya.

Bachtiar yakin pemuda-pemuda di Sumatera Utara ingin berjuang ke Palestina.

"Tapi saat ini berjuangnya bersifat julid fi sabilillah dulu. Karena Israel bahkan menangis dengan nyinyirnya orang Indonesia," ucapnya lagi sembari mengajak masyarakat terus menggemakan tag julid fi sabilillah dan boikot fi sabilillah.

Pada kesempatan itu juga, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) membuat pernyataan sikap dan dibacakan oleh Ketua Drs H.M.Hatta Siregar yakni:

1. Masyarakat Sumut menyatakan sangat prihatin dan turut belangsungkawa kepada warga sipil Palestina yang telah menjadi korban kekejaman Zionis Israel .

2. Mengutuk segala bentuk kekerasan dan genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina.

3. Meminta kepada PBB untuk melindungi warga sipil Palestina serta melakukan langkah efektif untuk menghentikan serangan militer Israel sekaligus menegakkan hukum militer internasional terhadap Zionis Israel .

4. Meminta kepada mahkamah kriminal internasional untuk segera melakukan penyidikan terhadap zionis Israel, menyidangkan dan menetapkan Zionis Israel sebagai pelaku kejahatan perang. Kegiatan itu juga berhasil mengumpulkan hadiah bagi warga Palestina lebih dari Rp1 miliar.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi