Konsep Hunian Lingkungan Hijau Sasar Generasi Milenial (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Rumah menjadi bagian dari kebutuhan hidup. Berdasarkan data Kementerian PUPR, sebanyak 10,51 juta rumah tangga di Indonesia belum memiliki rumah pada 2022. Dari jumlah itu, sebanyak 4,39 juta rumah tangga yang belum punya rumah merupakan generasi Milenial.
Melihat peluang itu, Savanna Sumatera hasil karya dan inovasi proyek visioner PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSI) menghadirkan hunian baru, yang berkonsentrasi pada ruang hijau dan area publik yang ramah lingkungan, dengan udara sejuk pegunungan dengan menyasar kaum Milenial.
"Savanna Sumatera mengembangkan kawasan kota mandiri dan menawarkan produk hunian baru yang berkonsentrasi pada ruang hijau dan area publik yang ramah lingkungan, juga memperkenalkan konsep yang inovatif dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat khususnya kaum milenial," kata Komisaris PT Medan Raya Perkasa, Tarman Hartono, usai launching serta acara Fun Day at Savanna Sumatera di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Minggu (10/12).
Menurutnya, perumahan ini menyasar kaum milenial yang dinilai sebagai konsumen potensial terhadap hunian dengan lokasi yang strategis menuju pusat Kota Medan dan objek wisata di Kabupaten Karo.
"Kami memberikan perhatian khusus pada kaum milenial yang gajinya relatif yang belum terlalu besar tetapi dia bisa mengambil jangka kredit yang panjang. Milenial bisa memanfaatkan promo cicilan sampai 20 hingga 30 tahun," ujarnya.
Komisaris PT Medan Raya Perkasa, Eddy menambahkan pihaknya berkomitmen terhadap lingkungan yang hijau di lahan sekitar 650 hektare tersebut. Pihaknya pun saat launching mengadakan acara penanaman pohon.
"Jadi, menyiapkan hunian bagi milenial, dengan segmen-segmen yang dapat dirasakan milenial. Dari type besar hingga type untuk milenial kita siapkan semua," jelas Eddy.
Direktur JSI, Bram Van Hoof mengatakan tidak hanya sekedar simbolis saja, tapi tindakan (penanaman pohon) ini menggambarkan tekad pengembang untuk membentuk lingkungan yang lestari.
"Perumahan ini merupakan bagian yang berharga dari Komunitas JSI," tutur Bram.
Dalam acara juga diresmikan gerbang utama dan ikon huniannya yang dirancang oleh Umar Zain, arsitek landscape yang terinspirasi dari mahkota permata. Desain gerbang utama yang indah tersebut terinspirasi dari tari tradisional khas Karo, Piso Surit.
Sedangkan Ikonnya merupakan biomimikri merak jantan yang memiliki bentuk ekor menawan pada saat mekar, dan menjadikan simbol keberadaan kota baru yang menawan dengan menyatukan elemen alam, kota dan kemegahan.
“Pembukaan gerbang utama juga menandai awal pembangunan akses utama, termasuk jalan dan tiga jembatan yang akan dijadwalkan selesai pada tahun 2024. Jalan ini menghadirkan akses yang lebih baik dan efisien sehingga dapat menjadi pintu gerbang menuju Cluster Ananta,” ungkap Bram Van Hoof.
(WITA/RZD)