Founder Bebas Cedera, Asep Aziz Muslim (tengah) dan Ketua Pengprov WI, Darsen (Analisadaily/Bambang Riyanto)
Analisadaily.com, Medan - Klinik fisioterapi Bebas Cedera yang telah hadir di Kota Medan, menjalin kerjasama dengan cabang olahraga Wushu, Barongsai dan Bola Basket untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Penandatanganan naskah kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara klinik Bebas Cedera dengan tiga cabang olahraga (cabor) tersebut dilaksanakan di Medan, Selasa (12/12). Dengan demikian klinik Bebas Cedera menjadi pendamping cabor Wushu, Bola Basket, dan Barongsai mempersiapkan atletnya hingga pelaksanaan PON 2024.
Founder Bebas Cedera, Asep Aziz Muslim mengatakan, fokus utama pihaknya untuk pencegahan cedera bagi atlet, serta penanganan cedera awal hingga meningkat performa atlet Sumut. Wajar, ketiga cabor yang diajak kerja sama merupakan rentan cedera dalam persiapan menuju PON 2024.
"Kami juga akan beri suport berupa pelatihan bagi pelatih cabor untuk penanganan dan pencegahan cedera, agar resiko cedera atlet menurun. Selain itu ada pelatihan bagi dokter dan fisioterapi olahraga jelang PON ke depan," ucap Asep usai MOU tersebut.
Dikatakan, penanganan cedera atlet biasanya berkuat pada ligamen, otot, tendon dan lainnya. Pihaknya, juga bekerja sama dengan dokter atau rumah sakit urusan cedera berat.
"Kalau cedera level grade berat, tentu kerja sama dengan dokter terkait. Misalnya, ligamen putus. Kerja sama dengan ortopedi. Sesudah cedera itu, tentu kita dampingi lagi untuk bantu gerak fungsinya agar bisa perform lagi," terang fisioterapi Timnas Sepak Bola di Asian Games Hangzhou 2023 tersebut.
"Jadi bagaiman saat atlet cedera, jangan sampai semakin cedera. Cedera kecil bila dibiarkan bisa jadi besar," jelasnya, sembari mengatakan, Januari 2024 akan mengadakan penataran kepada pelatih cabor, fisioterapi dan paramedis olahraga.
Kehadiran Bebas Cedera mendapat sambutan positif dari ketiga cabor. Ketua Wushu Indonesia (WI) Sumut, Darsen Song mengatakan, kebutuhan fisioterapi sangat penting di bidang olahraga. Terlebih atletnya (pewushu) sering bertanding di level nasional hingga internasional.
"Seiring perkembangan zaman, atlet mencari fisioterapi yang profesional. Semoga Bebas Cedera ini bukan hanya dinikmati tiga cabor, tapi seluruh cabor mengingat ada PON 2024," kata Darsen.
Senada dikatakan Ketua Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (Pengprov FOBI) Sumut, Peter Suhendra dan Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sumut, Iwan Hartono Alam. Mereka mengakui, kehadiran fisioterapi bisa menghindari atlet dari cedera parah.
"Bebas Cedera bisa memberi bimbingan untuk streching hingga cooling down. Lebih baik mencegah cedera, dari pada mengobati," sebut Peter.
Founder klinik Bebas Cedera Medan, Tony Wong mengatakan, Bebas Cedera sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia. Medan menjadi kota kesembilan, menyusul kemudian Bekasi jadi kota selanjutnya. Klinik Bebas Cedera tidak hanya melayani khusus atlet saja, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.
(BBG/RZD)