Anthon Sihombing Bangga Keputusan MK Cawapres di Bawah Usia 40 Tahun

Anthon Sihombing Bangga Keputusan MK Cawapres di Bawah Usia 40 Tahun
Anthon Sihombing Bangga Keputusan MK Cawapres di Bawah Usia 40 Tahun (Analisadaily/Kali A Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Capt. Anthon Sihombing, mengaku bangga dengan keputusan Mahkamah Konsitusi (MK) dengan memutuskan syarat Calon Wakil Presiden (Cawapres) di bawah usia 40 tahun dengan pengalaman pernah sebagai Kepala Daerah.

"Keputusan MK ini saya rasa sangat wajar, karena umur di bawah 40 tahun banyak menjadi pemimpin di bangsa ini," kata Anthon, yang juga Caleg Golkar Sumut 3 ini, Senin (18/12).

Di sisi lain, menurutnya, profesor juga saat ini sudah ada yang umur 26 tahun, doktor juga saat ini rata-rata umur 24 hingga 25 tahun, “Jadi apa salahnya Keputusan MK Cawapres di bawah umur 40 tahun," sambungnya.

“Jadi, ke depan mari kita sama-sama mendukung Pemilu 2024. Karena Indonesia sekarang menjadi pokok perhatian dunia luar, apalagi di masa Presiden Jokowi, antara lain hilirisasi, bahan-bahan mentah, termasuk timah akan distop,” bebernya.

Ia berpandangan, yang paling diantisipasi dalam Pemilu ini karena kepemimpinan yang paling kuat seperti Jokowidodo itu akan menjadi incaran pihak luar, dan itu akan ada nanti LSM luar negeri berkeliaran di dalam negeri, dan akan muncul anasir-anasir supersif yang dipelihara oleh pihak lain.

“Ini yang perlu kita jaga,” ujarnya.

Jadi, tegasnya, Indonesia ini pada umumnya bukan pernah kalah dipeperangan, namun Indonesia kalah dengan adanya penghianatan sesama anak bangsa.

“Ini yang dijaga, jangan sampai boneka dunia luar melahirkan anasir-anasir supersif untuk memecah belah bangsa yang benar-benar membangun dirinya seperti yang dilakukan Jokowi,” ucapnya.

“Oleh karena itu, kita tidak perlu lagi sebenarnya memperdebatkan permasalahan internal, ke depan kita semua pihak siap untuk bertanding siap menang dan siap kalah,” sebutnya.

Intinya, lanjutnya, Indonesia harus dijaga, jangan sampai disusupi oleh kepentingan pihak lain, seperti terjadi di negara lain. Apalagi Indonesia ini terdiri dari berbagai pulau, jadi ancaman itu begitu dekat di depan mata.

“Kiranya ke depan kita memperoleh pemimpin yang benar-benar tangguh, tidak mau menyerah, memiliki integritas dan tidak mudah disetir orang, dan tidak ketergantungan pada pihak tertentu, baik kelompok, golongan, serta lainnya,” pungkasnya.

(KAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi