Dua Hari, Videoklip "Dajjal Setan" Challenger Tembus 2.000 Viewer (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Videoklip single perdana grup band Challenger “Dajjal Setan” dirilis serentak di YouTube, YouTube Music, Spotify, appleMusic, Langit Musik, TikTok, TikTok Music, JOOX, dan Kuaishou, Sabtu (16/22) pukul 00.00 WIB.
Videoklip yang total mewakili ruh musik hard-rock melalui aksi para musisi dan vokalis itu benar-benar mengguncang hati nurani penikmat musik rock. Hanya dua hari setelah launching, ditonton 2.000 kali dan 1, 27 ribu subscriber.
Berbagi komentar disampaikan netizen. Akun @kerajaanhati1077 menulis komentarnya, "Keren…jadi pengobat rindu penggemar ROCK Indonesia. Challenger band legend kota medan.
@user-pq5qq8nj menulis "Semoga lagu ini bisa menginspirasi org banyak tuk menolak peperangan dimanapun dimuka bumi ini…PEACE.."
@IwanAliD menulis "Mantap musik & lagunya…cadas
@stepbystep3288: Sangat cocok dengan kondisi saat ini…banyak kelakukan seperti dajjal.. !!! sukses untuk challenger band legend kota medan"
@diurnanta1921"Cara musisi mengkritisi kondisi yang sedang berlangsung saat ini di berbagai belahan bumi. Hebat Challenger, mantap interval gitaris Sapril".
Sebagaimana fitrahnya lagu rock, di singel “Dajjal Setan” vokalis Jali melantunkan lirik-lirik lagu tersebut secara powerfull dan garang.
Jali bernyanyi seakan tanpa kompromi. Ia lantang mengeluarkan “amarah” dan “makian”, sekaligus rasa pedih dan kecewa kepada penguasa lalim dan zalim. Seolah mewakili hati nurani umat manusia pecinta kedamaian di atas bumi ini yang tak henti serakah, tak peduli hukum, dan tidak berperikemanusiaan, kemunafikan, tak beda dengan watak dajjal dan setan.
Selain lirik-lirik yang menyentuh dan membakar emosi, lagu “Dajjal Setan” secara musikalitas terasa kukuh sebagai referensi musik rock yang cadas berkat reli-reli gitaris Sapril yang sangat liar dan cepat sejak intro hingga akhir.
Semakin ciamik saat mengisi interval. Tak heran, gitaris yang malang melintang di Medan, Bandung dan Jakarta ini sejak lama memang memiliki jam terbang tinggi, mengidolakan dewa-dewa gitar rock dunia seperti Ritchie Blackmore, Stevie Vai , Yngwie Malsmteen dan Joe Satriani.
Distorsi yang menjadi representasi dalam komposisi musik hard rock dan heavy metal terasa mendominasi keseluruhan lagu. Semakin purna aransemen “Dajjal Setan” oleh rhythm section dibangun bassis Tri Harma yang menjadikan bassis Sting The Police sebagai salah satu referensi permainannya, bersama drummer Iqbal si pengagum drummer God Bless Fajar Satritama.
Sementara di belakang keyboard, jari jemari Ipunk dengan liar memberikan penajaman hingga aransemen terdengar padat.
“Kami sengaja memilih tema hitam putih dalam videoklip karena lebih menunjukkan karakter rock,” ungkap vokalis sekaligus leader Challenger, Jali tentang alasan videoklipnya hanya berwarna hitam putih. Idenya berasal dari Jali dan Tri, Selasa (19/12).
Begitu pula video yang hanya menampilkan personel Challenger sedang beraksi tanpa dibumbui panorama dan drama. “Dari awal, kami memang mau klip video sedang ngeband penuh totalitas,” terang Jali yang menjadikan David Coverdale dan Joe Lynn Turner, mantan vokalis Deep Purple dan The Rainbow sebagai penyanyi rock idolanya sejak awal bermain band.
Jali menambahkan, proses pengambilan gambar klip video “Dajjal Setan” berlangsung satu hari dengan beberapa retake. Namun secara konsep awal dan produksi selesai memakan waktu tiga bulan. Sedangkan rekaman dilakukan di Studio Pisang Cinere Jakarta, milik Dede Kumala, drummer band BIP yang dimotori Pay eks gitaris Slank.
Dia berharap, melalui “Dajjal Setan” bisa menjadi kontribusi terciptanya perdamaian dunia, tegaknya kebenaran. Paling tidak menggugah hati nurani kita untuk mencintai perdamaian dan kejujuran,” tutup Jali.
(REL/RZD)