Warga Keluhkan Macet di Medan, Yan Harahap: Harusnya Proyek Jangan Berbarengan di Sejumlah Lokasi

Warga Keluhkan Macet di Medan, Yan Harahap: Harusnya Proyek Jangan Berbarengan di Sejumlah Lokasi
Yan Harahap. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Calon anggota legislatif (caleg) muda di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara I, Yan A. Harahap atau yang akrab disapa Yan Harahap, menyoroti proyek pembangunan jalan di Kota Medan.

Sorotan diberikan Yan lantaran proyek yang tengah marak berjalan saat ini tersebut mendapatkan keluhan dari masyarakat, karena membuat lalu lintas macet dan membuat masyarakat tak bisa melintas.

Yan menyampaikan proyek pembangunan, apalagi terkait jalan, merupakan hal yang baik demi kemajuan Kota Medan.

Namun, ia mengingatkan, pengerjaan proyek pembangunan jalan tidak boleh menyulitkan dan menghambat aktivitas masyarakat.

Menurutnya, Pemkot Medan seharusnya tidak mengerjakan proyek pembangunan jalan di sejumlah lokasi secara berbarengan karena berdampak pada penutupan banyak ruas jalan hingga kemacetan di banyak titik di Kota Medan. Bahkan menurut warga, bukannya dikebut diselesaikan, malah sering di proyek tersebut tak terlihat adanya pekerja berhari-hari, seolah tak dikerjakan.

“Proyek pembangunan tentu sangat bagus untuk kemajuan Kota Medan. Hanya saja pemerintah daerah terkait hendaknya memperhatikan agar proyek pembangunan tersebut jangan dikerjakan sekaligus berbarengan sehingga banyak menutup ruas-ruas jalan di Kota Medan,” kata Yan, melalui keterangan resminya yang diterima Redaksi Jumat, (22/13/2023).

“Bahkan menurut warga, bukannya dikebut diselesaikan, malah sering di proyek tersebut tak terlihat adanya pekerja berhari-hari, seolah tak dikerjakan. Hal ini tentu akan berdampak dengan terganggunya aktivitas sehari-hari warga Kota Medan,” imbuhnya.

Yan mengaku merasakan langsung dampak dari pengerjaan proyek pembangunan jalan yang berlangsung berbarengan di Kota Medan saat ini.

Caleg Partai Demokrat itu menceritakan bahwa dirinya berulang kali terjebak dalam kemacetan di Kota Medan ketika hendak berpindah lokasi saat melakukan kampanye beberapa waktu lalu.

Ia pun menyayangkan informasi seputar pengalihan jalan yang kurang baik.

“Saya yang sedang melakukan sosialisasi di Sumut 1 yang termasuk Kota Medan merasakan langsung kondisi penutupan jalan yang berdampak pada kemacetan yang luar biasa. Apalagi pada jam-jam sibuk," kata Yan.

"Kadang informasi penutupam jalan pun kurang clear, sehingga terkadang terpaksa putar balik dan mencari jalan lain. Ini tentu sangat membuang waktu,” lanjutnya.

Berangkat dari itu, Yan menyarankan, Pemkot Medan mengkaji ulang kebijakan pengerjaan proyek pembangunan jalan. Menurutnya, waktu pelaksanaan proyek pembangunan jalan agar tidak menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktivitas masyarakat.

“Saya sendiri sangat mendukung pembangunan kota Medan yang dilakukan Pemko, demi mewujudkan Kota Medan berkah dengan nilai keagamaan dan layak huni," ucapnya.

"Hanya saja saya menyarankan agar pembangunan tersebut bergantian agar penutupan jalan juga tidak bersamaan yang dapat berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat," tambah Yan.

Pemerintah Kota Medan memang belakangan ini gencar melakukan revitalisasi dan pembangunan di beberapa titik dan ruas jalan Kota Medan. Alhasil banyak jalan yang mengalami kemacetan.

Setidaknya, ada empat titik macet akibat proyek pembangunan jalan saat ini. Pertama, di Jalan Gatot Subroto. Di lokasi ini, terdapat pembangunan underpass sepanjang jalan tersebut.

Proyek underpass tersebut baru saja dimulai Pemko Medan bulan lalu dan ditargetkan akan rampung dalam setahun. Proyek ini dibangun Kementerian PUPR menggunakan dana APBN sekitar Rp200 miliar sepanjang 750 meter.

Kedua, di Jalan Stasiun Kereta Api. Kemacetan terjadi tepatnya di depan Stasiun Kereta Api Medan. Kemacetan terjadi karena di area tersebut saat sedang ada proyek pembangunan overpass.

Proyek ini baru saja dimulai beberapa pekan lalu dan menggunakan anggaran sebesar Rp67 miliar dengan menggunakan APBD Pemko Medan. Proyek tersebut ditargetkan rampung dalam waktu 15 bulan.

Ketiga, di Jalan Ahmad Yani. Masyarakat tidak bisa melintas di jalan tersebut dan harus mengambil jalan alternatif lain.

Pasalnya simpang HM Yamin ditutup sementara lantaran adanya pengerjaan pembangunan underpass di daerah tersebut. Proyek ini baru dimulai beberapa waktu lalu diperkirakan akan memakan waktu selama 15 bulan.

Keempat, Jalan Mongonsidi. Kerap terjadi kemacetan setelah arus lalu lintas diubah kembali menjadi dua arah. Hal itu dikarenakan penutupan jalan di Simpang Sudirman, tepatnya di depan Rumah Dinas Gubernur Sumut, karena proyek perbaikan jalan.

Para pengendara dialihkan untuk melintasi Jalan Mongonsidi yang akhirnya membuat jalan menjadi macet karena kepadatan kendaraan bermotor.

Selain pembangunan jalan yang menimbulkan kemacetan, proyek Pemkot Medan yakni intersection di Jalan Sudirman juga sempat mendapatkan sorotan masyarakat lantaran banyak pengendara yang tergelincir di area tersebut.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi