Generasi Muda Harus Bergerak! (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya Sp BS (K) mengajak generasi muda untuk bergerak mewujudkan visi Indonesia emas 2045. Sebagai inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) ajakan itu diutarakannya karena Indonesia saat ini tengah menghadapi bonus demografi dimana usia produktifnya jauh lebih tinggi di angka 70 persen dibandingkan usia non produktif.
"Kenapa kita harus bicara visi Indonesia emas 2045. Itu karena bonus demografi. Kalau bonus demografi berjalan baik dan perputaran ekonomi juga akan produktif maka Indonesia akan masuk dalam jajaran lima negara besar di dunia dan menjadi negara yang diperhitungkan," ungkap Prof Ridha saat menyampaikan materinya di agenda Refleksi Akhir Tahun 2023 yang mengambil tema Peran Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (28/12) kemarin.
Di acara yang diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan itu, Prof Ridha juga mengatakan, bilamana pemuda berkumpul maka yang dihasilkan adalah sebuah gerakan.
"Jika emak-emak yang berkumpul akan menghasilkan kerumunan tapi jika pemuda berkumpul akan menghasilkan sebuah gerakan. Jika pemuda tidak bergerak kita sadar Indonesia ini akan seperti apa," tuturnya.
"Sadar gak Indonesia kaya? Terus kenapa sampai hari ini kita miskin? Padahal kita tahu tidak ada satu alasan pun yang membenarkan Indonesia miskin. Kita selalu dininabobokkan bahwa kita adalah orang pemalas, terlalu lama dijajah hingga 350 tahun," lanjutnya.
Padahal, sambung Prof Ridha, Indonesia punya kekayaan alam dan etos kerja tinggi. Tapi kenapa tetap miskin? karena menurutnya sesama anak bangsa saling membodohi. Salah satunya praktik korupsi yang masih sangat tinggi.
"Adik semua adalah orang terdepan dan menjadi pewaris sah negeri ini. Jangan lagi berfikir untuk kepentingan pribadi. Berfikirlah untuk membangun untuk banyak orang dan berbuat lebih. Kita berharap ke depan prinsip keadilan bisa ditegakkan sehingga orang kompeten bisa membawa kita menuju kemajuan," katanya.
Menjadi generasi berkualitas sebut Prof Ridha bukan lagi pilihan tapi kewajiban.
"Adik-adik harus berfikir menjadi yang terbaik, karena kalian tidak hanya bersaing dengan sesama anak negeri. Jangan lagi berfikir lokal tapi global karena persaingan juga akan terjadi dengan negara lain. Dan kalian juga akan menghadapi persaingan dengan mesin. Tapi yakinlah, setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada zamannya," ungkap Prof Ridha.
Dalam kesempatan yang sama, Drs Shohibul Anshor Siregar MSi, Dosen Sosiologi Politik FISIP UMSU selaku pemateri turut menyimpulkan sebuah negara maju, sejahtera dan berkeadilan adalah implementasi Indonesia Emas 2045.
"Namun hal itu masih sangat jauh dari harapan karena masyarakat masih disajikan pidato kenegaraan yang terlalu indah tapi ketika ditarik narasi dalam pidatonya yang dirasakan adalah kekecewaan," ucapnya.
Peran pemuda termasuk organisasi IMM harus bisa mengambil peran untuk bisa mengimplementasikan Indonesia Emas 2045. "Organisasi harus memiliki idealisme, harus mengenal tanda-tanda zaman dan harus memiliki keberanian mengeluarkan ide-ide cemerlang," ungkap Shohibul.
Sementara itu, Ketua IMM Kota Medan yang baru saja terpilih, Dion Hafiz Maulana Munthe juga mengajak kaum muda terkhusus IMM untuk ikut bergerak.
"Mari kita kembangkan dakwah Muhammadiyah dan dakwah Islam. Semoga kita bisa terus kompak bersatu. Ke depan peran kita jauh lebih besar. Tantangan kita jauh lebih besar. Mari bahu membahu membawa IMM ini ke arah perbaikan dan kemajuan," ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan, Nanda Maryadi Andapiko selaku perwakilan Pengurus DPD IMM Sumut.
(JW/RZD)